Mohon tunggu...
Raden Ridwan Hasan Saputra
Raden Ridwan Hasan Saputra Mohon Tunggu... -

Presiden direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Tentang KPM, bisa kunjungi website www.kpmseikhlasnya.com. Selain itu, berbagai pemikiran saya, juga saya tuangkan dalam ridwanhs.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revolusi Mental Tidak Akan Tuntas Jika Tidak Ada Revolusi Cinta Indonesia

4 Juni 2016   16:37 Diperbarui: 4 Juni 2016   16:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tahun umat Islam merayakan hari Idul Adha atau biasa disebut sebagai hari Raya Idul Qurban. Hari besar umat Islam ini untuk memperingati kejadian dimana Nabi Ibrahim Alaihissalam yang akan menyembelih anaknya Nabi Ismail Alaihissalam atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetapi penyembelihan tersebut tidak jadi terlaksana karena pada saat pisau Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan posisi Nabi Ismail dengan seekor Gibas atau kambing yang besar. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya sendiri yaitu Nabi Ismail adalah suatu proses ujian apakah Nabi Ibrahim taat kepada perintah Allah atau tidak. Setelah Nabi Ibrahim sudah akan melaksanakan perintah tersebut maka Nabi Ibrahim telah lulus ujian.

Kita bisa belajar beberapa hal dari kisah yang melatar belakangi Hari Raya Idul Adha. Nabi Ibrahim untuk sampai pada ketaatan pada perintah Allah, yaitu  untuk tega menyembelih putranya sendiri, beliau harus mempunyai mental yang kuat. Secara manusiawi  tentu beliau tidak tega melakukan hal tersebut dan pasti akan  menimbulkan cemoohan dari orang lain. Perlu proses yang panjang untuk bisa membentuk mental yang kuat seperti Nabi Ibrahim. Seharusnya beliau yang bisa menjadi salah satucontoh standard  manusia yang dijadikan figur dari revolusi mental, yaitu contoh manusia yang sangat taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mental yang kuat initidak akan bernilai, jika Nabi Ibrahim tidak melaksanakan langsung proses penyembelihannya. Artinya harus ada aktivitas  fisik sebagai bukti dari adanya mental yang kuat. Hubungannya dengan revolusi mental adalah perlu adanya revolusi fisik sebagai wujud atau bukti telah terjadi revolusi mental. Revolusi fisik tidak harus berupa bentrokan fisik, atau kerusuhan atau peperangan yang terjadi secara masif tetapi juga aktivis fisik yang masif yang yang tidak dalam bentuk peperangan tetapi menuju pada perubahan pola hidup. Sehubungan dengan himbauan Bapak Presiden Joko Widodo agar kita lebih mencintai Produk dalam negeri,  Saya tuliskan beberapa ide revolusi fisikyang bisamenunjukan terjadinya revolusi mental dalam mencintai produk dalam negeri.

Cinta Indonesia : Antara Taekwondo dan Pencak Silat 

Ketika saya pergi ke Korea tahun 2014 tepatnya di Kota Daejon untuk suatu lomba matematika. Pada saat acara pembukaan,para peserta lomba matematika disuguhkan oleh atraksi beladiri taekwondo yang sangat menakjubkan. Orang-orang yang menampilkan atraksi taekwondo tersebut adalah mahasiswa-mahasiswa korea. Taekwondo merupakan beladiri asal korea yang dicintai oleh warga korea. Pasukan khusus korea yang sangat terkenal pun menjadikan taekwondo sebagai beladiri wajib yang harus dimiliki karena ini terkait dengan rasa nasionalisme dan cinta produk produk dalam negeri. Korea pun ingin Taekwondo ini bisa tersebar ke seluruh dunia salah satu wujudnya mengajar siswa asing yang belajar di korea belajar taekwondo. Hal ini dirasakan oleh murid saya yang memperoleh beasiswa di SMA terbaik di korea yaitu Korean Science Academy. Setiap hari siswanya harus berlatih taekwondo, termasuk murid saya. Korea menjadi negara maju dan Taekwondo menjadi alat mengenalkan korea ke negara lain.

Kita sepakat kalau pencak silat adalah produk dalam negeri, tetapi saat ini di Indonesia sangat jarang sekolah yang menjadikan Pencak silat sebagai Muatan Lokal yang wajib diikuti oleh siswa. Banyak siswa lebih kenal Taekwondo dari pada Pencak Silat. Begitu juga di dunia militer, anggota Tentara Nasional Indonesia lebih familiar dengan Yong Moo Do dari pada Pencak Silat. Padahal jika kita ingin bicara nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme dan ingin menjadi kekuatan militer Indonesiadisegani, tentulah TNI harus menjadikan silat sebagai beladiri wajib, karena silat adalah beladiri asli Indonesia bukan beladiri yang meniru dari negara lain. Sehingga jika pencak silat dijadikan beladiri TNI maka sulit untuk tentara negara lain mengalahkan TNI. 

Saat ini pencak silat hanya tinggal menunggu waktu untuk punah, karena banyak guru-guru besarnya yang sudah tiada dan para penerusnya tidak mau melanjutkan karena menjadi guru silat tidak menjamin kehidupan yang layak. Jika pencak silat musnah maka Indonesia sudah kehilangan identitas. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini diantaranya(1) Sebaiknya pemerintah mendirikan Akademi Pencak Silat (APS) untuk mendidik dan melahirkan pesilat-pesilat muda yang mampu mengajarkandan mengembangkan pencak silat baik di dalam dan di luar negeri. APS ini bisamenyatukan seluruh aliran pencak silat di Indonesia dan bisa membentuk aliran baru yang merupakan gabungan seluruh aliran di Indonesia. APS harus menjamin kehidupan para guru pencak silat dan APS juga harus bisa menjadi rujukan para pesilat dari luar negeri ketika ingin belajar tentang pencak silat. (2) Pemerintah harus  menjadikan kembali pencak silat sebagai muatan lokal yang wajib di setiap sekolah dan menjadi beladiri wajib di setiap Kementrian termasuk didalamnya TNI-POLRI.. 

Cinta Indonesia : Antara Angola dan Indonesia 

Dalam sebuah tayangan video dokumenter yang dibuat oleh BBC, tentang peran para pekerja China di Negara Angola. Di video tersebut  terlihat banyak pekerja China yang jumlahnya mencapai puluhan ribu yang bekerja di Angola khususnya dalam bidang infrastuktur. Banyaknya pekerja China di Angola terjadi sejak adanya perjanjian strategis antara China dan Angola di Tahun 2002 khususnya dalam Konstruksi dan Metalurgi. Bagi pemerintah China menggunakan pekerja dari China merupakan pilihan yang menguntungkan karena pekerja China terkenal sebagai pekerja yang efisien dan sangat cepat dalam bekerja serta uangnya kembali ke pemerintah China.Situasi miris yang ditayangkan dalam video dokumenter tersebut adalah penduduk asli negara Angola yang menjadi pengangguran dan hidup dalam kemiskinan, Sementara para pekerja China mendapat gaji besar dari pekerjaan yang dilakukan. Hal yang menarik adalah upah para pekerja China tersebut masuk ke pemerintah China,tidak langsung diterimasecara pribadi oleh pekerja China.

Situasi di Angola sepertinya mulai terjadi di Indonesia karena diberitakan banyak pekerja China yang sudah mulai ke wilayah Indonesia untuk menyelesaikan proyek-proyek kerjasama China di Indonesia. Hal yang membuat miris terjadi di peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) celukan bawang, Buleleng, Bali pada tanggal 11 Agustus 2015, Sama sekali tidak ada pekerja Indonesia yang hadir, semuanya dari China. Padahal jika direnungkan banyak orang Indonesia yang ahli dalam bidang-bidang yang dikerjasamakan dengan China, banyak pula orang Indonesia yang mampu menjadi pekerja kasar yang sedang menjadi pengangguran, jadi kenapa harus mendatangkan pekerja dari China. Hal tersebut tentulah sangat bertentangan dengan kampanye mencintai dan menggunakan produk Indonesia, karena Tenaga Kerja Indonesia adalah produk Indonesia. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini diantaranya (1) Sebaiknya Pemerintah menggunakan Tenaga Kerja Indonesia dalam berbagai proyek kerjasama sebagai syarat bekerjasama dengan Indonesia. (2) Selain itu pemerintah melalui Kementerian terkait harus sudah mulai mendata jumlah tenaga kerja Indonesia sesuai dengan keterampilannya. Sehingga ketika perjanjian itu terwujud pemerintah tidak kesulitan dalam mengerahkan orang untuk langsung bekerja. (3) berkaca dari kasus China, sebaiknya untuk Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri pengelolaannya langsung oleh pemerintah supaya devisa negaranya bisa dirasakan langsung oleh pemerintah tetapi pemerintah harus menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan TKI yang sedang bekerja di luar negeri. 

Cinta Indonesia : Antara Mart-Mall dan Warung-Pasar Tradisonal

Saat ini di berbagai kampung di Indonesia banyak sekali mini market dengan tulisan dibelakangnya menggunakan kata mart, setelah di dahului oleh sebuah kata yang jadi ciri mini market tersebut. Keberadaan mini market  yang sampai ke kampung-kampung, terasa telah merubah cara berbelanja masyarakat yang awalnyake warung-warung menjadi ke mini market.Hal ini karena di mini market suasananya lebih nyaman karena ber-AC dan pramuniaganya lebih ramah dan menarik. Akibat banyaknya mini market di kampung-kampung, banyak warung-warung kecil di kampung yang kalah bersaing dan akhirnya tutup. Kisah mini market ini sama dengan kisah Mall-mall besar yang buka di berbagai kabupaten kota di Indonesia. Keberadaan mall-mall besar ini telah banyak mematikan pasar tradisional yang didalamnya banyak pedagang kecil yang hidup di pasar tradisional. Hal ini karena Mall jauh lebih bersih, lebih aman, lebih murah, lebih bergengsi dll. Akibatnya banyak pasar tradisional tidak laku dan akhirnya  banyak para pedagang kecil yang bangkrut.

Jika direnungkan lebih mendalam berkembangnya mini market ke berbagai kampung hanya menguntungkan segelintir orang saja khususnya yang menjadi pemilik mini market, bahkan pemilik mini market bisa menjadi termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia. Mini market yang berkembang sekarang ini bisa jadi sebagai alat untuk menjual barang-barang yang merupakan produk luar negeri, ketika kepemilikan minimarket ini dimiliki oleh Asing dan hal itu sangat mungkin terjadi. Begitu juga untuk Mall-mall besar, banyak mall-mall besar tersebut merupakan cabang dari luar negeri. Artinya keuntungan yang diperoleh akan mengalir ke luar negeri. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini diantaranya (1) Melarang perkembangan mini market sampai ke kampung-kampung dengan cara tidak mengeluarkan ijin operasional mini market, seperti kasus di kota padang (2) Mengembangkan koperasi serba usaha di setiap kampung yang bentuk outletnya seperti mini market. Koperasi tersebut milik bersama dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakatpengelolaannya bisa di level kabupaten/kota (3) Membuat pasar tradisionallebih baik dari sisi kebersihan, keamanan, kenyamanan dll, supaya masyarakat berminat untuk  berbelanja di di pasar tradisonal, sehingga pedagang kecil tetap hidup. (4) pemerintah mewajibkan agar para pegawai negeri untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional agar pasar tradisional bisa maju dan berkembang. 

Cinta Indonesia : Antara makanan cepat saji luar negeri dan dalam negeri

Saat ini, dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat perkotaan tentu sudah sering mendengar makanan cepat saji yang berbasis ayam goreng. Perkembangan makanan cepat saji ini sangat luar biasa hingga hampir di setiap kota dan kabupaten ada makanan cepat saji jenis ini. Makanan cepat saji yang berasal dari amerika tersebut berkembang cepat karena mempunyai sistem manajemen yang modern. Selain makanan cepat saji dari Amerika, ternyata makanan cepat saji dari jepang, korea dan Cina pun sudah masuk dan cepat berkembang di  Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya outlet makanan cepat saji tersebut di Indonesia.  Jika pemerintah  tidak waspada produk makanan cepat saji ini bisa menggeser rumah makan seperti restoran-restoran yang berbasis makanan lokal. Seperti hal nya Mall dan mini market, bisa jadi akan ada produk makanan siap saji asing yang akan menghantam pedagang makanan level warteg dan warung makan kaki lima. Tanda-tanda menuju ke arah sana sudah mulai terlihat. Jika restoran-restoran dan warteg yang berbasis makanan lokal tutup, maka akan berdampak pada berkurangnya permintaan bahan makanan yang merupakan produk pertanian dan peternakan dalam negeri. Hal ini akan berdampak pula pada nasib para petani di desa-desa.

Urusan makanan kembali kepada masalah selera, tetapi urusan selera jangan sampai melupakan rasa nasionalisme, melupakan nasib bangsa sendiri. Oleh karena itu perlu ada sebuah gerakan bersama untuk mencintai makanan dalam negeri. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini diantaranya (1) Sehari dalam 1 minggu ada gerakan  membeli makanan lokal bagi yang biasa membeli makanan cepat saji luar negeri (2) Mewajibkan instansi pemerintah jika ada kegiatan harus makan di restoran lokal (3) Mengurangi ijin gerai-gerai makanan cepat saji dari luar negeri, (4) Mendorong perbaikan manajerial dan kebersihan dari restoran khas indonesia. 

Cinta Indonesia : Antara Import dan Export produk

Saat ini di Indonesia banyak produk yang merupakan barang import seperti   beras import,  sapi import,  garam import, dll. Padahal barang-barang tersebut seharusnya Indonesia tidak perlu import. Begitu pun mendengar bahwa Indonesia akan import kapal laut, import kereta api, import pesawat terbang. Padahal katanya Indonesia mempunyai industri strategis yang berhubungan dengan itu seperti PT PAL, PT KAI dan PT DI yang berhubungan dengan ketiga jenis trasportasi tadi. Di situasi saat ini sangatlah sulit bagi pemerintah untuk mengajak rakyat mencintai produk dalam negeri sementara pemerintah lebih banyak memilih import daripada menggunakan produk dalam negeri.

Jika dilihat dari sisi hukum ekonomi, import dilakukan ketika ketersediaan barang di dalam negeri kurang, tetapi pertanyaannya apakah memang produk itu tidak tersedia di dalam negeri? Atau hanya permainan mafia. Sudah terjadi beberapa kasus dimana suatu produk di dalam negeri melimpah sampai harganya jatuh di tempat asalnya, tetapi di daerah perkotaan harga produk tersebut tinggi sehingga pemerintah harus melakukan import. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini diantaranya (1)  pemerintah membeli produk petani dengan harga normal dan menjual kembali kepada masyarakat untuk menyeimbangkan harga. Kebijakan ini akan membuat petani bergairah bercocok tanam sehingga tidak ada petani yang beralih profesi dan menjual tanahnya untuk jadi perumahan. Seperti yang terjadi sekarang ini. (2) pemerintah memesan kereta api, pesawat dan kapal laut kepada industri dalam negeri walaupun tidak  begitu canggih tapi akan membuat industri dalam negeri hidup dan berkembang. Mulai lah mencintai produk dalam negeri walaupun itu tidak secanggih produk luar negeri. Jika pemerintah bisa melakukan ini, maka himbauan pemerintah agar rakyatnya menggunakan produk dalam negeri pasti akan dituruti rakyat, karena bagi rakyat adalah pemerintah bisa membuat rakyat nyaman.

Cinta Indonesia : Mudik Nasional sebaiknya di hari raya Idul Adha bukan Idul Fitri

Sub Judulini sepertinya tidak berhubungan dengan tema, tetapi ide dalam sub judul ini bisa membuatIndonesia jauh lebih baik. Umat Islam mempunyai dua hari raya yaitu hari raya Idul Adha dan hari raya Idul Fitri. Setiap tahun umat islam melakukan mudik secara nasional yaitu ketika akan merayakan Idul Fitri. Jika di perhatikan, ketika umat islam melakukan mudik menjelang hari raya idul fitri banyak hal-hal yang tidak pas dengan semangat bulan ramadhan diantaranya (1) banyak umat islam yang mudik tidak melaksanakan ibadah puasa dengan alasan dalam melakukan perjalananan. (2) Pada sepuluh hari terakhir bulan puasa yang penuh adalah pasar dan mall karena umat islam berbelanja baju baru dll untuk persiapan mudik. Padahal seharusnya di sepuluh hari terakhir umat islam haruslebih rajin beribadah. (3) Bermaaf-maafan dengan handai tolan di kampung halaman yang sudah jarang beriteraksi, padahal keseharian  berbuat dosa tentunya dengan teman-teman di tempat kerja dan tetangga. Seharusnya bermaaf-maafannya dengan teman di tempat kerja dan tetangga terlebih dahulu . Hal  yang paling penting adalah akibat budaya mudik di hari raya Idul Fitri, pesan dari adanya bulan ramadhan dalam rangka menjadi umat yang beriman dan bertaqwa menjadi tidak berbekas di mayoritas penduduk indonesia,. Dampaknya kondisi bangsa indonesia tetaplah terpuruk seperti sekarang ini.

Kondisi ini harus segera diubah jika indonesia ingin maju. Bentuk Revolusi Fisik dalam masalah ini adalah mengubah jadwal mudik nasional yang awalnya di hari raya Idul Fitri menjadi hari raya Idul Adha. Hal ini bisa diwujudkan dengan cara pemerintah hanya memberikan libur 1 hari di hari Idul Fitri saja dan memberikan libur panjang misalnya selama 10 hari di hari raya Idul Adha. Dampak positif yang dirasakan jika hal ini dilakukan adalah umat islam di bulan ramadhan akan fokus beribadah sampai di sepuluh hari terakhir. Jika mayoritas umat islam melaksanakan hal tersebut akan berdampak sangat positif dalam perkembangan bangsa. Karena kondisi mental dankeimanan  umat Islam selalu mengalami perbaikan setelah memasuki bengkel perbaikan akhlak selama 1 bulan. Jika kondisi umat Islam baik maka kondisi indonesia akan baik karena umat islam mayoritas. Keuntungan lain jika mudik di hari raya idul adha, maka umat islam akan berkurban di kampung halamannya masing-masing. Hal ini akan sangat membantu orang-orang yang ada di kampung khususnya orang-orang yang tidak mampu. Sehingga mudiknya memberikan manfaat tidak hanya untuk keluarga juga masyarakat sekitar. Jika kurban banyak dikampung akan memberi dampak pada para peternak di kampung, karena harga kambing atau sapinya bisa lebih tinggi di bandingkan dijual kepada pedagang musiman. Hal ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat di kampung. Mudik di hari raya idul adha ini pun akan mengurangi penjualan kambing dan sapi di pusat-pusat kota oleh pedagang musiman  yang kadang bisa mengganggu lalu lintas. Sesungguhnya akan banyak manfaat jika hal ini diterapkan.

Sudahkah anda memberi makan serigala hari ini ? (Wujud Cinta Indonesia-kah ?)

Sub judul di atas pasti akan mudah dipahami oleh seorang kepala daerah, karena di era demokrasi seperti sekarang ini untuk menjadi seorang kepala daerah pasti butuh partai pengusung, tim sukses dan relawan. Bukanlah hal yang aneh ketika seseorang telah menjadi kepala daerah maka harus siap-siap memberikan “kue” kepada partai pengusung, tim suksesnya dan relawannya. “kue” tersebut bisa berupa jabatan di pemerintahan, komisaris di BUMD, memberikan proyek atau mempermudah perizinan. Jika kepala daerah lupa memberikan “kue” tersebut, maka bersiaplah jika para pendukungnya  tersebut akan berubah menjadiserigala yang akan menerkam kepala daerah tersebut. Oleh karena itu seorang kepala daerah jangan sampai lupa memberi makan serigala agar posisinya tetap aman. Secara logika hal seperti ini tidak hanya terjadi di level kepala daerah,pasti hal inipun terjadi dilevel Presiden. Di level ini serigalanya jauh lebih banyak dan jauh lebih kuat, bahkan pihak asing pun pasti jadi serigala yang harus diberi makan. 

Berdasarkan cerita di atas bisa jadi apa yang saya tuliskan ini, walaupun logis tapi sulit untuk dilaksanakan, karena jika dilaksanakan akan ada serigala yang terganggu karena makanannya diambil dan hal ini akan sangat membahayakan bagi yang sedang berkuasa. Oleh karena itu revolusi fisik yang terjadi lebih baik dilakukan oleh masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan kapasitas masing-masing tanpa menunggu aba-aba dari pemerintah. Jika revolusi fisik ini dilakukan secara masif oleh seluruh rakyat Indonesia akan membuat keadaan indonesia berubah menjadi lebih baik.

Belajar dari Ilustrasi serigala dalam dunia demokrasi kita saat ini, maka patut kita sadari sesungguhnya demokrasi yang terjadi sekarang di Indonesia tidak sesuai dengan Indonesia. Jika kita tetap mempertahankan demokrasi seperti ini, bukan saya mendahului takdir,  menurut saya umur Republik Indonesia tidak akan mencapai 1 abad. Sebaiknya kita kembali pada demokrasi pancasila,  yang petunjuknya ada pada sila ke-4 dari Pancasila. Supaya kita bisa kembali pada demokrasi pancasila, maka kita perlu Singa yang mampu memakan srigala-srigala yang ada terlebih dahulu. Singa yang saya maksudkan di sini adalah TNI. Jika TNI tidak mau melakukan hal itu maka solusinya ada pada tulisan saya berikutnya.

Brebes, Jawa Tengah, 24 September 2015

Oleh : Raden Ridwan Hasan Saputra

Penulis adalah Pendiri dan Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dan pelatih Olimpiade Matematika Internasional.

http://www.kpmseikhlasnya.com/home

http://www.ridwanhs.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun