Mohon tunggu...
Raden Ridwan Hasan Saputra
Raden Ridwan Hasan Saputra Mohon Tunggu... -

Presiden direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Tentang KPM, bisa kunjungi website www.kpmseikhlasnya.com. Selain itu, berbagai pemikiran saya, juga saya tuangkan dalam ridwanhs.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bentuk Program Bela Negara yang Jarang Dipikirkan Banyak Orang

24 Februari 2016   13:29 Diperbarui: 24 Februari 2016   14:11 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini menurut saya tahapan-tahapan  dalam Program Bela Negara menurut pemikiran saya:

1. Mulailah di Populerkan Istilah “TNI Adalah Kita” di seluruh rakyat Indonesia. Sehingga secara psikologis akan timbul pemikiran bahwa tugas pertahanan negara  atau membela Negara bukan hanya tugas TNI tetapi tugas kita juga sebagai rakyat Indonesia. Tugas Rakyat Indonesia dalam membela Negara saat ini yang paling utama adalah tugas Bela Negara Non Militer, karena tugas Bela Negara dalam bidang Militer saat ini ada di pundak TNI. Jike istilah itu sudah tertanam di Otak dan hati orang Indonesia maka pemerintah sangat mudah  mengajak rakyat Indonesia untuk mengikuti Program Bela Negara.

2. Program Bela Negara dalam bentuk Pembinaan bagi para pesertanya yang dilaksanakan di RINDAM sebaiknya dikuti orang-orang yang punya pengaruh di masyarakat sehingga bisa menjadi Kader Bela Negara yang efektif. Misalnya Ketua RT dan RW, Ketua Karang Taruna, Tokoh Agama, Pelatih Pramuka, Para ketua ormas, Anggota Menwa,  Para Ketua Organisasi Kemahasiswaan, para ketua himpunan Profesi dll. Sehingga hasil pembinaan di RINDAM bisa ditularkan keanggotanya masing-masing. Pada saat proses pembinaannya, supaya tidak membosankan bisa diselingi dengan Permainan Matematika Bela Negara yang terbukti efektif dalam menanamkan kesadaran Bela Negara dan agar fisik lebih sehat bisa diajarkan juga keterampilan baris berbaris.

3.   Program Bela Negara harus diajarkan dimulai dari sekolah ditingkat yang paling mendasar. Mengajarkan bukti pekerti atau akhlak yang baik sejak kecil di anak PAUD itu adalah bentuk Bela Negara. Mengajarkan seni budaya tradisional Bangsa itu adalah wujud Bela Negara.  Pramuka harus dijadikan sarana untuk menyadarkan para pelajar tentang pentingnya Bela Negara Sehingga mewajibkan Para Pelajar SD, SMP dan SMA  mengikuti kegiatan Pramuka adalah wujud Program Bela Negara di Sekolah. Pramuka menurut saya adalah bentuk MATEMATIKA TANPA ANGKA yang harus pernah diikuti siswa agar mereka bisa menjadi orang sukses di Masa Depan dan mampu Membela Bangsa.

Program Bela Negara di kalangan Pelajar harus bekerjasama dengan Kementerian lain seperti Kementerian Kesehatan dengan memberikan penjelasan tentang cara-cara hidup sehat dan memberikan makanan sehat, Kepolisian bertugas memberikan penjelasan tentang tertib berlalu lintas, bahaya narkoba dan tawuran,. Mengadakan Wisata Edukasi Militer bagi para pelajar ke berbagai fasilitas yang dimiliki TNI bisa menjadi sarana efektif untuk  menumbuhkan kesadaran Bela Negara dll.

4.  Program Bela Negara di kalangan Mahasiswa bisa dalam bentuk mengembangkan kembali peran Resimen Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Kalau perlu Menwa di Indonesia harus seperti Reserve Officer Training Corps (ROTC) di Amerika. Dimana para mahasiswa yang mengikuti program ini di Amerika akan mendapatkan berbagai fasilitas khusus. Saat ini Organisasi Resimen Mahasiswa di Indonesia seperti ayam kehilangan induk dan banyak Organisasi Resimen Mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi kondisinya seperti hidup segan mati tak mau karena kekurangan anggota.

Padahal Menwa jika dimanfaatkan bisa menjadi kader Bela Negara yang efektif dalam menyadarkan mahasiswa tentang Bela Negara. Selain itu setelah selesai kuliah dan kembali ke masyarakat para alumni Menwa bisa menjadi kader Bela Negara yang efektif dalam menyadarkan masyarakat tentang Bela Negara. Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan berbagai fasilitas kepada Resimen Mahasiswa sehingga akan banyak mahasiswa yang berminat menjadi anggota Resimen Mahasiswa dan menjadi Kader Bela Negara. Anggota Menwa ini setelah mendapatkan fasilitas khusus bisa ditugaskan untuk mengabdi selama 1 tahun dalam mengembangkan daerah tertinggal sesuai dengan bidang keahliannya.

5. Program Bela Negara di Masyarakat bisa dalam bentuk memanfaatkan Kader-kader Bela Negara di masyarakat dalam hal ini RT/RW, Ketua karang Taruna dan tokoh agama untuk mengadakan kegiatan yang bisa membuat taraf kehidupan masyarakat jauh lebih baik. Tidak hanya dibidang ekonomi juga dalam bidang mental.

Di bidang ekonomi Kader-kader Bela Negara ini bisa bekerjasama dengan kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait lainnya untuk membuat pelatihan-pelatihan bagi anggota masyarakat agar kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik  dan pengangguran semakin berkurang (Bentuk Bela Negara di Bidang Ekonomi). Peran para pemuka agama yang menjadi kader Bela Negara harus rajin memberi siraman rohani kepada masyarakat dan pentingnya kesadaran akan Bela Negara dan membudayakan kembali toleransi dalam beragama dan  Gotong Royong.

6. Program Bela Negara harus di Mulai dari Pinggir atau dari Desa. Program Bela Negara sebaiknya dimulai dari Desa atau dari Kampung. Sebab Jika di Desa kuat maka Indonesia akan kuat. Agar Masyarakat di desa sadar akan Bela Negara maka harus ada sosialisasi dan penerapan konsep Bela Negara di berbagai bidang yang berjalan terus menerus di kalangan warga Desa. Bentuk pelatihan yang dilakukan oleh berbagai Kementerian biasanya dilaksanakan hanya dalam waktu tertentu saja. Sehingga setelah kegiatan-kegiatan bisa jadi masyarakat kembali lupa.

Program Kampung Matematika yang bermetamorfose menjadi Desa Pendidikan Seikhlasnya, adalah programbelajar mengajar berbagai ilmu dengan biaya seikhlasnya.  Dari ilmu yang diajarkan tersebut bisa menghasilkan produk yang berdampak bagi kehidupan ekonomi. Program ini adalah Dari Warga, Oleh Warga dan Untuk Warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun