Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masril Koto, Dari Petani Menjadi Wirausahawan Sosial

6 September 2016   23:45 Diperbarui: 7 September 2016   11:07 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis Dengan Masril Koto di Kantor Cabang PT. Vasham Bandar Lampung, Sabtu (27/08/2016)

Masril menambahkan, saat ini PT. Vasham sudah membangun Pabrik pengolahan jagung di Lampung Selatan dengan kapasitas produksi 400 ton sehari.

“Kami datang ke Lampung untuk memberdayakan Petani agar mencapai masa depan yang lebih cerah”, Pungkas Uda Masril, mengakhiri diskusi selama hampir 2,5 jam malam itu.

Merangkul Ulama NU Dalam Pemberdayaan Petani

Setelah diskusi, Uda Masril mengundang saya untuk hadir dalam pertemuan dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung pada esok harinya, Minggu (28/08/2016).

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Nahdatul Ulama  (NU) Jalan Cut Meutia Bandar Lampung, kembali dengan penampilannya yang sederhana, Uda Masril memaparkan tentang Visi dan Misi PT. Vasham.

Diskusi Masri Koto Dengan Pengurus PWNU Lampung, Fatayat NU, Laskar Aswaja & perwakilan Pendamping Desa Lampung, di Gedung NU Lampung, Jalan Cut Meutia, Minggu (28/8/2016)
Diskusi Masri Koto Dengan Pengurus PWNU Lampung, Fatayat NU, Laskar Aswaja & perwakilan Pendamping Desa Lampung, di Gedung NU Lampung, Jalan Cut Meutia, Minggu (28/8/2016)
Dari hasil dialog, Uda Masril dengan PWNU Provinsi Lampung memiliki visi yang sama, yaitu Petani Lampung harus terbebas dari para Rentenir dan meningkat kesejahteraannya. Selanjutnya, Uda Masril melalui PT. Vasham akan melakukan kerjasama dengan PWNU Provinsi Lampung untuk melaksanakan Program Pemberdayaan Petani di seluruh Lampung.

Epilog

Menurut pengakuan Uda Masril, paska polemik pemberitaan di Kompasiana, ribuan panggilan telepon, SMS, BBM dan pesan di media sosial ia terima. Namun, hanya pesan saya dan Rhenald Kasali yang ia tanggapi. 

"Miracle" mungkin itu yang bisa saya ungkapkan, sehingga bisa mengenal dekat dengan Uda Masril Koto hanya karena sebuah tulisan di Kompasiana.com. Hal Itu bisa terjadi, mungkin kami berdua sudah memiliki "gelombang" yang sama terkait visi masa depan bangsa, walaupun belum pernah bersua sebelumnya, kami langsung "terkoneksi" oleh satu komunikasi via media sosial. 

Terakhir, saya terkesan dengan ungkapan Uda Masril Koto : "Selagi masih kita bisa menanam, kita tanam, soal siapa yang panen Tuhan sudah tentukan, yang paling penting adalah menebar kebaikan kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun, hasil akhir Tuhan yang tentukan”. Super sekali Uda..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun