Dengan data kemiskinan yang berkualitas dan valid, pemerintah bisa menyusun program kerja yang benar-benar menyentuh akar persoalan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial di Indonesia yang semakin melebar.
Desember 2015, Bank Dunia melansir “Gini Ratio” Indonesia naik pesat dalam 15 tahun terakhir. (Baca: Ketimpangan Sosial di Indonesia Semakin Lebar)
Naik dari nilai 30 pada tahun 2000 menjadi 41 pada tahun 2013. Hal ini menggambarkan tingkat ketimpangan antara penduduk kaya dan miskin di Indonesia relatif tinggi dan naik lebih pesat, khususnya dalam hal pendapatan.
Beranikah Pemerintahan Jokowi menggunakan Indikator Kemiskinan Multidimensi ini sebagai parameter menghitung ulang data kemiskinan di Indonesia?
Oleh: Muhammad Ridwan
Konsultan Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) Provinsi Lampung dan Citizen Reporter di Mediawarga.info
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H