Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karya Monumental SBY di Bidang Militer | Selamat HUT TNI Ke-69

6 Oktober 2014   01:21 Diperbarui: 20 Oktober 2015   10:45 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346132" align="aligncenter" width="600" caption="Komando Pasukan Khusus (Kopassus) | JPPN.com"][/caption]Selama 10 tahun Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami kemajuan luar biasa. Mulai dari proses reformasi internal TNI, Peningkatan Kesejahteraan Prajurit dan jumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern TNI yang meningkat secara signifikan. Khusus Alutsista TNI, melalui program Minimum Essential Force (MEF) tahap 1, Presiden SBY telah berhasil meningkatkan postur kekuatan alutsisita TNI sehingga lebih modern selama lima tahun terakhir.

Minggu, 5 Oktober 2014, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1435 H, TNI juga merayakan hari jadinya yang ke-69. Parade militer yang biasanya di gelar tanggal 5 Oktober 2014, ditunda untuk menghormati Hari Raya Idul Qurban Ummat Muslim Indonesia. Rencananya, Hari ini, selasa 7 Oktober 2014, bertempat di Kota Surabaya TNI akan memperingati hari jadinya yang ke-69. Konon tahun ini merupakan parade terbesar kekuatan TNI sepanjang sejarah berdirinya TNI.

Perayaan HUT TNI yang ke-69 ini merupakan kado perpisahan istimewa dari TNI kepada Presiden SBY. Bisa dikatakan Presiden SBY adalah "Bapak Militer Modern Indonesia", karena di jaman beliaulah TNI mengalami transformasi besar-besaran.

Namun peringatan hari jadi TNI tahun ini, juga diwarnai isu yang kurang baik, diantaranya pemberitaan Panglima TNI yang mengangkat penasehat dari kalangan konglomerat, yang masih ada hubungan saudara dengan James T. Riady. Kemudian, terjadinya bentrokan antar anggota TNI dan aparat kepolisian di Pulau Batam. Memang, sangat disayangkan jika cita-cita Presiden SBY untuk menjadikan TNI sebagai tentara modern dan berkelas dunia, dirusak oleh oknum-oknum yang ingin menarik kembali TNI ke Politik Praktis bahkan Bisnis. Kemudian masih terjadinya friksi antara TNI dan Polri mencoreng nama baik kedua insitusi tersebut dimata rakyat.

Namun, dibalik kekurangan itu, saya sebagai rakyat Indonesia tetap bangga kepada TNI, banyak prestasi yang telah ditorehkan TNI seperti membantu rakyat yang tertimpa musibah bencana alam, melaksanakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), berhasil dalam melaksanakan misi perdamaian PBB, menjuarai berbagai lomba menembak internasional dan sebagainya.

Prestasi terbaik TNI adalah pengadaan alutsista terbesar sejak operasi Trikora di masa Presiden Soekarno pada tahun 1962. Baru di masa 10 tahun kepemimpinan Pak SBY (2004-2014), TNI kembali “bertaring” dari sisi alutsista dan disegani dikawasan regional ASEAN.

Berikut karya monumental TNI yang dibangun Presiden SBY mengutuip laman www.analisisalutsista.blogspot.com :


1. Penambahan Alutsista TNI AU

-16 jet tempur Sukhoi SU27/SU30 lengkap dengan persenjataannya

-24 jet tempur F16 Blok -52 ID lengkap dengan persenjataannya

-16 jet tempur T50 Golden Eagle

-16 pesawat Coin Super Tucano

-24 pesawat latih Grob

-12 pesawat latih KT1 Wongbee

- 9 Pesawat angkut berat Hercules

-16 Pesawat angkut sedang CN295

- 6 Radar militer

- 6 Helikopter tempur Cougar EC725

- 3 Helikopter AS332 Super Puma

- 8 Batteray anti serangan udara Oerlikon Skyshield

- 6 UAV Heron

- 2 pesawat CN235 MPA

2. Penambahan Alutsista TNI AL

-54 Tank Amfibi BMP3F

-12 Artileri MLRS RM Grad

-5 Panser Amfibi BTR-4

-3 Kapal Light Fregat Bung Tomo Class

- 2 Kapal Perusak Kawal Rudal PKR 10514 Damen Schelde

- 8 Kapal Cepat Rudal 40 m

- 3 Kapal Cepat Rudal 60 m

- 3 Kapal Selam Changbogo

- 6 Kapal Patroli Cepat

- 3 Kapal Pendarat Tank

- 2 Kapal Logistik Tempur (BCM)

- 2 Kapal Oceanografi

- 1 Kapal Latih Layar

-11 Helikopter anti kapal selam

- 4 Pesawat latih Bonanza

- 2 Pesawat CN235 Patmar

- Penambahan kekuatan 1 batalyon Marinir di Batam

- Penambahan kekuatan 1 divisi Marinir di Papua


3. Penambahan Alutsista TNI AD

-110 Main Battle Tank Leopard

- 60 Tank Marder

- 38 Artileri MLRS Astross II Mk6

- 37 Artileri Caesar Nexter

- 55 Meriam Artileri 105 mm KH178

-18 Meriam Artileri 155 mm KH179

-300 Panser Anoa berbagai versi

- 22 Panser Tarantulla

- 24 Helikopter tempur Bell 412 Ep

- 8 Helikopter serbu Mi35

- 12 Helikopter angkut Mi17

- 12 Helikopter tempur AS550 Fennec

- 8 Helikopter serang Apache AH 64E

- 600 Peluru kendali anti tank ATGM Nlaw

- 180 Peluru kendali anti tank ATGM Javelin

-136 Peluru kendali Mistral

-112 Peluru kendali Starstreak

- 60 Arhanud dan Rudal TD2000B

- 60 Arhanud dan Rudal Grom


4. Perkuatan Pangkalan Militer

-Pangkalan TNI AU Tarakan

-Pangkalan TNI AU Natuna

-Pangkalan TNI AU Pekanbaru

-Pangkalan TNI AU Pontianak

-Pangkalan TNI AU Biak

-3 Lanud perintis di perbatasan Kalimantan utk Hercules

-Pangkalan TNI AL Palu

-Pangkalan TNI AL Tarakan

-Pangkalan TNI AL Sorong

-Pangkalan TNI AL Merauke

-Pangkalan TNI AL Kupang

-Pangkalan TNI AL Natuna

-Pembentukan Skuadron Helikopter Waytuba Lampung

-Pembentukan Skuadron Helikopter Tanjungredeb

-Pembentukan Skuadron Helikopter Natuna

-Pembentukan Skuadron F16 Pekanbaru

-Pembentukan Skuadron Hercules Makassar

-Pembentukan 6 batalyon infanteri mekanis

-Pembentukan 12 batalyon raiders

-Penambahan 5 batalyon TNI AD di Kalimantan

-Penambahan 3 batalyon TNI AD di Papua

-Penambahan 1 batalyon TNI AD di Natuna
Siapa yang tidak bangga melihat TNI kita menjadi Tentara Modern dan berkelas dunia. Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-69.

Baca juga:

Kontrak Karya Freeport Tidak Diperpanjang, NKRI Terancam Bubar?

Tentara, Politik dan Isu Kudeta

Pilkada: Proses Demokrasi yang Melahirkan Oligarki

Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Saran dari IMF?

Analisis Marxis Tentang Islam Politik

Dari Tun Abdul Razak ke Najib Razak, Lompatan Besar Mahathir dan Relasi Sosial di Malaysia

Radikalisme Islam bukan Produk Impor, tapi "Home Ground"

Detik-detik Menentukan Perubahan Piagam Jakarta

Kelompok Syiah Rencanakan "Revolusi" Tahun 2018?

Jokowi SalahSatu Pemimpin Muslim Terkuat, tapi "Lembek" Soal Konflik di Suriah

Konflik Yaman, Perang Terselubung Arab Saudi-Iran

HTI Tidak Mengakui ISIS Sebagai Negara Islam

Perceraian Kang Jalal, Allah Pecah-Belah Rencana Makar Syiah di Indonesia

Lembaran Putih Petisi 50, Mengingat Kembali Tragedi Tanjung Priok 1984

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun