Mohon tunggu...
Ridwan Arifin
Ridwan Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Munsyi dan Narablog

Bahasa, Penerjemahan, Linguistik, Keimigrasian, Blog di https://ridwanbahasa.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas, Inilah Kesalahan Penggunaan Kata "Erupsi"

15 Januari 2018   16:21 Diperbarui: 15 Januari 2018   21:57 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah warga menyaksikan asap disertai abu vulkanis keluar dari kawah Gunung Agung yang masih berstatus awas, di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (9/12/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak Jumat lalu mengamati beberapa kali terjadi letusan bersifat efusif sesaat yang disertai hembusan asap dan abu vulkanis hingga ketinggian 2.000 meter dari kawah Gunung Agung.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)

Erupsi Gunung Agung

Ujian yang dialami bangsa Indonesia dapat menjadikan manusia Indonesia semakin berkualitas dan memiliki daya saing. Anomali iklim kian terasa di seluruh bagian Indonesia.

Karut marut politik di Indonesia mulai dari tahun 2016, juga akan terasa di tahun 2018 dan 2019 sebagai tahun politik. Bencana alam melanda sebagian wilayah Indonesia mulai dari badai cempaka dan dahlia hingga banjir, longsor, gempa bumi dan letusan gunung api.

Bulan November dan Desember tahun 2017, gunung Agung meletus berulang kali, memuntahkan lava, mengeluarkan asap serta lahar dingin. Letusan gunung api di pulau Bali pun berdampak ke perekonomian masyarakat dan sektor pariwisata. Media ramai-ramai mewartakan kejadian demi kejadian 

Asal Kata "ERUPSI"

Menurut kamus Oxford, lema "erupsi" berasal dari kata berbahasa Inggris eruption (nomina) berarti an act or instance of erupting atau ledakan, letusan. Kata "eruption" memiliki verba to erupt yang bermakna (of a volcano) become active and eject lava, ash, and gases,dan be ejected from an active volcano atau gunung api menjadi aktif dan mengeluarkan lava, abu, dan gas, dan (materi) yang termuntahkan/ keluar dari gunung api aktif.

Secara etimologi, eruption berasal dari kata bahasa Prancis abad ke-14 ruptionyang diserap dari bahasa Latin nomina eruptionem, dengan ajektiva eruptio,dan eruptussebagai verba.

Arti Kata "ERUPSI" 

Sementara, entri "erupsi" terekam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkelas kata nomina, yang bermakna letusan gunung api, semburan sumber minyak dan uap panas. Lantas, apa bentuk verba dari erupsi? KBBI tidak mencatat kata "erupsi" sebagai kata kerja, apalagi "mengerupsi".

Tesamoko belum mencatat sinonim dari "erupsi", tetapi tertulis entri "letus, meletus" verba(halaman 461), bersinomin dengan meledak, meledos (Jk), meleduk, meletup, menyalak (ki).Sedangkan, subentri "letusan" nominabermakna sama dengan detonasi, eksplosi, ledakan, letupan.

Erupsi bukan Kata Kerja

Nah, mengapa pewarta menempatkan kata "erupsi" sebagai verba? "Erupsi" sebagai nomina dapat ditulis dengan "Erupsi Gunung Agung Terjadi Kembali" atau "Lagi, Erupsi Gunung Agung". Tulisan judul berita dapat lebih pas apabila menjadi "Gunung Agung Meletus Kembali" atau "Gunung Agung Meletus" sebagai verba.

Cara menggunakan kata Erupsi

 Lagi-lagi kali ini berusuan dengan diksi sebagai sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Faktanya, kata "erupsi" gunung api lebih kekinian ketimbang "letusan". 

Mungkin, "erupsi" adalah fenomena letusan gunung api zaman now. "Letusan" memang mempunyai beberapa sinonim, tetapi "ledakan", "detonasi", ataupun "eksplosi" merupakan diksi yang kurang tepat untuk gunung api.

PVMBG menyebut letusan gunung Agung ini berjenis letusan freatik. Sebaliknya, "erupsi" pun menjadi kurang enak di telinga bila ditulis "erupsi freatik". Padahal, dalam bahasa Inggris istilah letusan freatik disebut phreatic eruption

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun