Erupsi Gunung Agung
Ujian yang dialami bangsa Indonesia dapat menjadikan manusia Indonesia semakin berkualitas dan memiliki daya saing. Anomali iklim kian terasa di seluruh bagian Indonesia.
Karut marut politik di Indonesia mulai dari tahun 2016, juga akan terasa di tahun 2018 dan 2019 sebagai tahun politik. Bencana alam melanda sebagian wilayah Indonesia mulai dari badai cempaka dan dahlia hingga banjir, longsor, gempa bumi dan letusan gunung api.
Bulan November dan Desember tahun 2017, gunung Agung meletus berulang kali, memuntahkan lava, mengeluarkan asap serta lahar dingin. Letusan gunung api di pulau Bali pun berdampak ke perekonomian masyarakat dan sektor pariwisata. Media ramai-ramai mewartakan kejadian demi kejadianÂ
Asal Kata "ERUPSI"
Menurut kamus Oxford, lema "erupsi" berasal dari kata berbahasa Inggris eruption (nomina) berarti an act or instance of erupting atau ledakan, letusan. Kata "eruption" memiliki verba to erupt yang bermakna (of a volcano) become active and eject lava, ash, and gases,dan be ejected from an active volcano atau gunung api menjadi aktif dan mengeluarkan lava, abu, dan gas, dan (materi) yang termuntahkan/ keluar dari gunung api aktif.
Secara etimologi, eruption berasal dari kata bahasa Prancis abad ke-14 ruptionyang diserap dari bahasa Latin nomina eruptionem, dengan ajektiva eruptio,dan eruptussebagai verba.
Arti Kata "ERUPSI"Â
Sementara, entri "erupsi" terekam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berkelas kata nomina, yang bermakna letusan gunung api, semburan sumber minyak dan uap panas. Lantas, apa bentuk verba dari erupsi? KBBI tidak mencatat kata "erupsi" sebagai kata kerja, apalagi "mengerupsi".
Tesamoko belum mencatat sinonim dari "erupsi", tetapi tertulis entri "letus, meletus" verba(halaman 461), bersinomin dengan meledak, meledos (Jk), meleduk, meletup, menyalak (ki).Sedangkan, subentri "letusan" nominabermakna sama dengan detonasi, eksplosi, ledakan, letupan.
Erupsi bukan Kata Kerja
Nah, mengapa pewarta menempatkan kata "erupsi" sebagai verba? "Erupsi" sebagai nomina dapat ditulis dengan "Erupsi Gunung Agung Terjadi Kembali" atau "Lagi, Erupsi Gunung Agung". Tulisan judul berita dapat lebih pas apabila menjadi "Gunung Agung Meletus Kembali" atau "Gunung Agung Meletus" sebagai verba.
Cara menggunakan kata Erupsi
 Lagi-lagi kali ini berusuan dengan diksi sebagai sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Faktanya, kata "erupsi" gunung api lebih kekinian ketimbang "letusan".Â
Mungkin, "erupsi" adalah fenomena letusan gunung api zaman now. "Letusan" memang mempunyai beberapa sinonim, tetapi "ledakan", "detonasi", ataupun "eksplosi" merupakan diksi yang kurang tepat untuk gunung api.
PVMBG menyebut letusan gunung Agung ini berjenis letusan freatik. Sebaliknya, "erupsi" pun menjadi kurang enak di telinga bila ditulis "erupsi freatik". Padahal, dalam bahasa Inggris istilah letusan freatik disebut phreatic eruption
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H