Mohon tunggu...
Mokhammad Ridwan Fauzi
Mokhammad Ridwan Fauzi Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Hanya seorang hamba yang menikmati skenario Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pundak Kokoh Seorang Laki-laki

31 Januari 2025   15:04 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang laki-laki yang sedang bekerja demi keluarganya (Sumber: leonardo.ai)

Ayah Fadil ternyata sudah sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit komplikasi, saudara kandungnya Bang Fajri sudah sekitar dua tahun tidak bekerja karena kontraknya yang diputus, padahal Bang Fajri itu sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak. Pada akhirnya Bang Fajri memutuskan untuk membuka usaha kecil kecilan dirumah. Namun, usahanya itu pun terkadang harus tutup karena ayah mereka yang perlu diantar ke rumah sakit untuk kontrol, apalagi ketika harus dirawat seperti sekarang, maka Bang Fajri harus full menutup kiosnya seharian.

Tidak ada lagi yang bisa membantu menjaga kedua orang tuanya selain Bang Fajri, karena saat ini Fadil posisinya sudah tidak lagi satu rumah dengan mereka, dia sudah pindah menyesuaikan dengan tempat kerjanya di Jakarta. Akhir pekan ini Fadil berniat untuk pulang ke kampung halamannya supaya bisa membantu abang dan ibunya menjaga ayah mereka yang berada di ICU, tapi disisi lain anaknya pun harus dirawat karena terkena infeksi paru-paru.

"Gua gatau harus mana dulu yang di prioritaskan ki, gua mau jagain bokap tapi gak bisa tinggalin istri dan anak yang juga lagi di rumah sakit" ucap Fadil.

Aku hanya diam Ketika Fadil mengatakan hal itu, aku pun tidak tahu keputusan seperti apa yang harus aku ambil ketika dihadapkan dengan permasalahan seperti itu.

"Coba telepon dulu nyokap atau Bang Fajri, terus jelasin kalau disini juga kondisinya anak lu lagi dirawat" aku mencoba menyarankan.

Fadil hanya mengangguk tanda mengiyakan.

Dirumah, aku menceritakan kondisi yang saat ini dialami Fadil kepada istriku.

"Ternyata bukan cuma perempuan yang punya peran dan tanggung jawab berat, tapi laki-laki juga punya peran dan tanggung jawab yang berat atau bahkan lebih" Kataku.

"Setiap orang punya peran dan tanggung jawabnya masing-masing sayang, begitu juga dengan laki-laki dan perempuan, ada peran laki-laki yang tidak bisa dilakukan perempuan dan sebaliknya, ada peran perempuan yang tidak bisa dilakukan laki-laki, emang ada apa?" Jawab istriku.

Aku mengangguk menyetujui dan melanjutkan "itu si Fadil lagi ada masalah dirumah"

Setelah menikah, aku semakin paham bahwa laki-laki memikul tanggung jawab yang cukup berat. Ketika menjadi seorang anak, laki-laki harus bertanggung jawab atas orang tuanya untuk melindungi dan memberikan kehidupan yang layak bagi mereka, lalu setelah menikah, laki-laki masih harus bertanggung jawab kepada orang tuanya dan ditambah harus bertanggung jawab untuk memberikan kehidupan yang layak juga untuk istri dan anaknya. Bahkan ketika sudah meninggal pun, laki-laki masih harus bertanggung jawab atas dosa yang pernah dilakukan oleh istri, ibu, saudara perempuan, dan anak perempuannya di semasa hidup mereka. Sungguh pengorbanan dan tanggung jawab yang besar menurutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun