Mohon tunggu...
Rismawati Idris Rahardian
Rismawati Idris Rahardian Mohon Tunggu... PEMELAJAR -

PEMELAJAR; MASIH MENGEJA AKSARA DALAM KERTAS. PEMUISI; HIDUP DALAM BUAIAN AKSARA DAN KEMETAFORAAN. PEMUJA KEHARMONISAN; MENCINTAI HIDUP YANG PENUH WARNA.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Do'akan Saja

1 November 2015   07:38 Diperbarui: 2 November 2015   14:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore hari di taman. Aku melihat pria tampan.

Ia kini menjelma dalam mimpiku. Namun, tak seperti kisah dalam mimpiku.

Pria tampan dan taman, dua elemen ciptaan Tuhan.

Dari jauh wajahku memandang. Ku mencoba curi pandang. Gugup rasanya. Hah, tidak! Ia juga.

 

Kami selalu merundung. Mencuri dari kejauhan. Mencuri waktu.

saling memunggung. Di saat itu aku bahagia.

 

Di dalam duniaku, aku memilikinya.

Di dalam duniaNya, aku berusaha memilikinya.

Dalam gerak yang bersahaja, ia melintasi persinggahanku. Tak berani senyum

Itulah ia.  Luar biasa. Sederhana, bersahaja, dan aku…. Berdoa.

Aku yakin ia sangat mencintai ibunda. Ramah pada semua wanita.

Tak mengapa. Akuuu…. Tetap berdoa.

 

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Sore hari di taman. Aku melihat pria tampan.

Ia kini menjelma dalam mimpiku. Semuanya menjadi nyata

Kami berdua bersama. tak hanya hidup dalam angan.

kini ku dapat menatapnya. Bukan melihat dari sisi belakang. 

 

oh Tuhan. Kami bisa saling bertatap.  merangkul dan membelai.

Kita takan terpisahkan. si tampan kita telah menghabisi ruang tidurku. 

tak lagiku tatap punggungnya. Ku dapat memeluknya. sesukaku. 

Mimpiku menjadi nyata. Kami dapat berbagi dalam suka dan duka. Ah, tampan kau laki-lakiku.

 

Doakan sajaa (kami bahagia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun