Misalnya, jika kita ingin meningkatkan penjualan, kita bisa menentukan apakah kita akan fokus pada produk tertentu, pasar tertentu, atau strategi tertentu. Kita juga bisa menentukan anggaran, waktu, dan sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
4. Stakeholder - mengidentifikasi siapa saja yang berkepentingan atau terpengaruh oleh masalah dan solusi yang kita tawarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kita juga bisa menilai tingkat kesadaran, kepentingan, dan pengaruh mereka terhadap masalah dan solusi tersebut, serta mendapatkan komitmen dan dukungan dari mereka.Â
Misalnya, jika kita ingin meningkatkan penjualan, kita bisa mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proses penjualan, seperti tim pemasaran, tim produksi, tim distribusi, dan pelanggan. Kita juga bisa menanyakan apakah mereka menyadari masalah penurunan penjualan, apakah mereka peduli dengan masalah tersebut, dan apakah mereka bersedia mendukung solusi yang kita usulkan.
5. Para ahli - menghubungi orang-orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman khusus tentang masalah atau solusi yang kita hadapi, baik dari dalam maupun luar organisasi kita. Kita bisa meminta mereka untuk berbagi informasi, saran, atau best practice yang relevan dengan masalah atau solusi tersebut.Â
Misalnya, jika kita ingin meningkatkan penjualan, kita bisa berkonsultasi dengan ahli pemasaran, ahli produk, atau ahli pasar yang bisa memberikan kita wawasan atau strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan.
Berikut juga beberapa best-practice ketika kamu membuat definisi dari masalah yang ada:
1. Pencatatan - Catat semua informasi yang kita dapatkan saat menguraikan masalah, termasuk lingkup dan konteksnya. Jika ada faktor-faktor yang berubah, perbarui catatanmu sesuai dengan perubahan tersebut.
2. Pengurangan - Pertimbangkan apakah kita bisa menyelesaikan masalah dengan mengurangi atau menghilangkan sesuatu, bukan dengan menambahkan sesuatu.
3. Challenge authority - Jangan terima begitu saja apa yang dikatakan oleh pimpinan perusahaan, seperti atasan atau klien. Validasi informasi yang kamu terima dengan mencari sumber lain, mendengarkan pendapat orang lain, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis.
4. Catat hipotesis - Buat hipotesis tentang apa penyebab dan solusi masalah, tapi jangan terburu-buru mengujinya. Dapatkan gambaran yang lebih luas dan lengkap tentang masalah sebelum kamu memilih hipotesis mana yang paling masuk akal.
5. Lakukan validasi ulang - Saat kamu menyelesaikan masalah dan mendapatkan data baru, cek kembali definisi masalahmu. Apakah masih sesuai dengan data yang ada? Apakah ada hal-hal yang perlu kamu ubah atau tambah? Jika ya, sesuaikan definisi masalahmu dengan data terbaru.