Alif berpikir sejenak. "Aku ingin kamu menjadi temanku," katanya.
Jin itu tertawa terbahak-bahak. "Aku ini jin, bukan teman bermainmu!"
"Tapi kamu kan sudah jadi bagian dari keluarga kita," kata Alif.
Jin itu terdiam. Ia terkesan dengan ketulusan Alif. "Baiklah, aku akan menjadi temanmu. Tapi ingat, jangan pernah meminta hal yang aneh-aneh lagi."
Sejak saat itu, jin itu sering berkunjung ke rumah Alif. Mereka sering bermain bersama, bercerita, dan bahkan memasak bersama. Jin itu ternyata sangat suka makan rendang.
Suatu hari, Alif bertanya kepada jin itu, "Pak Jin, kenapa kamu jadi kejepit pintu tadi?"
Jin itu tersenyum misterius. "Itu rahasia," jawabnya.
Alif hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ia tahu bahwa jin itu pasti punya alasan tersendiri mengapa ia ingin kejepit pintu.
Dan begitulah kisah Alif dan jin lampu yang penuh dengan kejutan dan kelucuan. Mereka membuktikan bahwa persahabatan bisa terjalin di mana saja dan dengan siapa saja, bahkan dengan seorang jin yang pernah terjepit pintu.
*Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H