"Aku tadi mau lihat-lihat kamarmu, tapi pas mau keluar, pintu tiba-tiba tertutup sendiri," jawab jin itu dengan kesal.
"Ya sudah, sabar ya, Pak Jin. Nanti saya panggil tukang kayu," kata Mbok Sri.
"Pak Jin? Kok panggilnya Pak Jin?" tanya jin itu heran.
"Ya, kan kamu jin," jawab Mbok Sri polos.
Jin itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Aku ini jin yang sakti mandraguna, kok dipanggil Pak Jin!"
Sementara menunggu tukang kayu datang, Alif dan Mbok Sri mencoba menghibur jin itu dengan bercerita. Jin itu ternyata sangat suka mendengarkan cerita rakyat Indonesia. Ia bahkan ikut menyanyi lagu daerah.
"Saya tahu lagu 'Rungkad'," kata jin itu tiba-tiba.
Alif dan Mbok Sri saling pandang heran. "Lagu apa itu?" tanya Alif.
"Lagu tentang cinta yang gagal," jawab jin itu sambil menyanyi dengan suara yang fals.
Akhirnya, tukang kayu datang dan berhasil mengeluarkan jin itu dari pintu. Jin itu langsung berdiri tegak dan mengeluarkan asap dari hidungnya.
"Terima kasih sudah menolongku," kata jin itu. "Sebagai tanda terima kasih, aku akan mengabulkan satu permintaanmu lagi."