"Pesan apa?" tanyanya, mengubah topik pembicaraan.
"Rendang, sama ayam pop," jawabku.
"Wah, sama nih!" ujarnya, sambil tersenyum.
Tak lama kemudian, pesanan kami pun datang. Kami makan bersama dengan lahap, seperti dulu saat kami masih pacaran. Sesekali kami bertukar cerita tentang makanan yang kami sukai, tentang tempat makan favorit kami, dan tentang kenangan-kenangan indah yang pernah kami lalui bersama.
Makan malam itu terasa begitu istimewa. Meskipun kami telah berpisah, kami masih bisa menikmati momen kebersamaan yang hangat dan penuh tawa.
"Terima kasih sudah menemaniku makan malam," kataku, setelah menghabiskan makananku.
"Sama-sama," jawabnya, sambil tersenyum.
"Aku harus pergi," ujarnya akhirnya.
Aku mengangguk. "Hati-hati di jalan," kataku.
Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya. Aku menyambutnya, dan kami pun saling menggenggam tangan sejenak. Rasanya seperti deja vu, seperti kembali ke masa-masa indah saat kami masih bersama.
Dia melepaskan genggaman tanganku dan berdiri. "Sampai jumpa," ujarnya.