Aku terkejut. Lena jarang terlihat di sekolah, dan aku tidak pernah benar-benar berbicara dengannya sebelumnya. Namun, sekarang, kehadirannya di sini begitu mengejutkan dan misterius.
"Aku tahu kamu adalah teman dekat Kirana," kata Lena. "Dia sering bercerita tentangmu."
Aku merasa sesak. Mendengar nama Kirana begitu saja membuatku terguncang. Namun, aku penasaran tentang apa yang ingin disampaikan Lena.
"Lena, ada yang ingin kamu sampaikan padaku?" tanyaku, mencoba menekan perasaan gelisahku.
Lena mengangguk. "Kirana meninggalkan sesuatu untukmu. Dia ingin kamu memiliki ini." Lena memberikanku amplop kecil yang berisi surat.
Dengan gemetar, aku membuka amplop itu dan mulai membaca surat dari Kirana. Setiap kata dalam surat itu begitu kuat dan menggetarkan hatiku. Kirana menulis tentang perasaannya, tentang betapa ia menghargai persahabatan kita, tentang betapa aku selalu ada dalam hatinya.
Aku menatap Lena dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih, Lena. Terima kasih atas semuanya."
Lena tersenyum. "Kirana selalu menganggapmu sebagai bagian penting dalam hidupnya. Dan meskipun dia sudah tiada, aku tahu dia ingin kamu bahagia."
Dengan hati yang penuh dengan campuran perasaan, aku menyimpan surat dari Kirana di dalam jantungku. Meskipun kini Kirana telah pergi, namun cintanya dan kenangannya akan terus hidup dalam diriku. Dan aku berjanji, aku akan menjaga persahabatan kita, bahkan jika itu hanya dalam kenangan.
#TerjebakdiAntaraRasa #Cerpen
*Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, unsur cerita, dan tempat. Cerita ini hanya fiktif belaka.