Mohon tunggu...
Riddho Pahlevi Wachid
Riddho Pahlevi Wachid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Personal Story Telling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan "Downgrade" Politik "Cerdas & Gila"

18 Agustus 2016   16:10 Diperbarui: 18 Agustus 2016   16:27 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panjang juga yah hehehe oke kita bahas pelan - pelan yah, mengapa saya pikir ini Cerdas & Gila semua ini karena cara ahok membuat kita melihat politik menjadi tidak biasa. 

1. Pertama, Cara Ahok berpolitik ini merusak tatanan, mulai dari perubahan syarat dukungan Independen, kemudian cara verifikasi dukungan yang harus door to door ini jelas sudah merugikan Ahok, namun cara ini bisa juga menguntungkan karena akan banyak calon kepala daerah yang mencalonkan diri sebagai pelengkap akhirnya gugur karena tidak bisa membuktikan dukungan terhadap mereka.

Kemudian lawan Politik yang selama ini  mendeklarasikan diri untuk maju sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui gerakan Independen lainnya akhirnya juga harus menhan kecewa karena konvensi gubernur DKI Jakarta dan juga dukungan - dukungan selama ini ternyata hanya fiktif belaka.

Tercatat, Yusril, Ichsanudin, Eky Pitung, Adhyaksa Dault, Haji Lulung dan beberapa nama tokoh lain dengan berbagai macam slogan nampaknya akan terus berslogan sampai pada akhirnya mereka bisa menjadi Gubernur "Kelak".

Karena Ahok tidak akan ada lagi KPU malas, dan tidak akan ada lagi banyak Calon Pelengkap seperti Pilkada Jatim dimana pasangan Independen bertugas memecah belah suara seperti yang banyak terjadi.

Karena Ahok kita tahu, latar belakang Pemilihan Pemimpin berdasarkan dengan koalisi dan kebersamaan dalam kebencian terhadap satu hal, Pemilihan pemimpin bukan karena kemampuannya memimpin.

2. Jalur Partai Politik

Pilihan Ahok untuk maju jalur partai politik jelas menghancurkan masyarakat yang sudah memberikan dukungan maju melalui jalur independen, namun cara Ahok "mendidik partai" untuk memperbaiki dirinya ini patut di apresiasi.

Bagaimana cara Ahok mendidik Partai ?

a. Ahok menunjukan bahwa bisa saja kita membenci sosok atau oknum yang ada didalam Partai namun, yang perlu masyarakat nilai adalah cara Ketua Umum partai dan beberapa kader mereka bekerja dibedakan antara yang "berisi dan tidak berisi". 

b. Jika ada Partai Politik yang menarik dukungannya akan membuat Resiko Ahok maju jalur Partai pupus, secara otomatis masyarakat bisa melihat sampai dimana konsistensi Partai Politik dalam mendengar aspirasi dan dukungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun