Mohon tunggu...
Riddho Pahlevi Wachid
Riddho Pahlevi Wachid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Personal Story Telling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan "Downgrade" Politik "Cerdas & Gila"

18 Agustus 2016   16:10 Diperbarui: 18 Agustus 2016   16:27 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Megawati Sumber hariannusantara.com

Pilkada DKI, Apa saudah Bosan kita berbicara tentang hal ini ?, Nama Basuki menjadi sorotan dan tokoh paling dicintai media karena caranya menjelaskan ketika ditanya membuat beberapa hal dalam Framing Media menjadi beberapa Sudut Pandang pemberitaan untuk beberapa artikel.

Dari semula, Risma yang terlalu responsif saya kira menjadi hal lucu untuk dibahas dalam Topik Pencalonan Pilkada DKI, ini sudah saya ulas tentang Risma pada 2015 lalu, jika Kesempatan itu ada, Risma jelas membidik beberapa hal termasuk PILKADA DKI untuk itu dia maju melalui PDI Perjuangan pada saat mencalonkan diri sebagai Walikota Surabaya.

Pemilihan Walikota Gagal, Tri Rismaharini Terlalu Kuat?

Artikel diatas adalah kutipan saya terkait Pilwali Surabaya dan 'Rencana' Risma di Pilkada DKI !. Menjadi bias ketika Partai Politik yang seringkali mendorong dan menginginkan Risma, Risma tidak mau atau tertarik pergi ke Jakarta, meskipun PKS sudah memberikan respons akan mendukung ketika dirinya bersedia, dan Sandiaga bersedia menjadi Wakil namun apakah benar karena PDI Perjuangan tidak menginginkannya maju Pilkada DKI lantas Risma tidak ingin maju, Apakah Jatim 1 yang dikejar ?.

Prediksi PDI Perjuangan mendukung Ahok sudah saya pikirkan sejak lama didalam artikel ini :

Bayi Tabung PDI Perjuangan Siap Hadapi Pilkada DKI

Tak perlu panjang lebar, mari kita bahas cara Ahok Mendowngrade dirinya dan Maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta melalui Partai Politik.

1. Karena Ahok

2. Jalur Partai Politik

3. Kampanye sesungguhnya

4. Pemilihan yang dinanti menyebabkan sakit hati 2 kali

Panjang juga yah hehehe oke kita bahas pelan - pelan yah, mengapa saya pikir ini Cerdas & Gila semua ini karena cara ahok membuat kita melihat politik menjadi tidak biasa. 

1. Pertama, Cara Ahok berpolitik ini merusak tatanan, mulai dari perubahan syarat dukungan Independen, kemudian cara verifikasi dukungan yang harus door to door ini jelas sudah merugikan Ahok, namun cara ini bisa juga menguntungkan karena akan banyak calon kepala daerah yang mencalonkan diri sebagai pelengkap akhirnya gugur karena tidak bisa membuktikan dukungan terhadap mereka.

Kemudian lawan Politik yang selama ini  mendeklarasikan diri untuk maju sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui gerakan Independen lainnya akhirnya juga harus menhan kecewa karena konvensi gubernur DKI Jakarta dan juga dukungan - dukungan selama ini ternyata hanya fiktif belaka.

Tercatat, Yusril, Ichsanudin, Eky Pitung, Adhyaksa Dault, Haji Lulung dan beberapa nama tokoh lain dengan berbagai macam slogan nampaknya akan terus berslogan sampai pada akhirnya mereka bisa menjadi Gubernur "Kelak".

Karena Ahok tidak akan ada lagi KPU malas, dan tidak akan ada lagi banyak Calon Pelengkap seperti Pilkada Jatim dimana pasangan Independen bertugas memecah belah suara seperti yang banyak terjadi.

Karena Ahok kita tahu, latar belakang Pemilihan Pemimpin berdasarkan dengan koalisi dan kebersamaan dalam kebencian terhadap satu hal, Pemilihan pemimpin bukan karena kemampuannya memimpin.

2. Jalur Partai Politik

Pilihan Ahok untuk maju jalur partai politik jelas menghancurkan masyarakat yang sudah memberikan dukungan maju melalui jalur independen, namun cara Ahok "mendidik partai" untuk memperbaiki dirinya ini patut di apresiasi.

Bagaimana cara Ahok mendidik Partai ?

a. Ahok menunjukan bahwa bisa saja kita membenci sosok atau oknum yang ada didalam Partai namun, yang perlu masyarakat nilai adalah cara Ketua Umum partai dan beberapa kader mereka bekerja dibedakan antara yang "berisi dan tidak berisi". 

b. Jika ada Partai Politik yang menarik dukungannya akan membuat Resiko Ahok maju jalur Partai pupus, secara otomatis masyarakat bisa melihat sampai dimana konsistensi Partai Politik dalam mendengar aspirasi dan dukungan masyarakat.

c. Ahok memberikan Pengertian untuk partai Politik bahwa "didalam Politik Dinamika itu biasa" seharusnya dimaknai dengan tidak biasa - biasa. Kegaduhan antar kader seharusnya bisa selesai didalam Internal dan tidak semua berkompetensi untuk bicara namun beberapa orang yang telah diberikan kesempatan untuk bicara yang seharusnya berbicara.

d. Sementara partai politik hanya bisa menciptakan "kegaduhan" Masyarakat melakukan penilaian, siapa orang - orang yang sudah dinilai tak layak untuk dipilih kembali pada 2019 sebagai anggota legislatif.

3. Kampanye sesungguhnya, baru akan dimulai saat debat kandidat.

Bukan karena kemampuan berbicara dan berencana yang perlu diperhatikan disini, tapi kemampuannya untuk mengerjakan dan menentukan temo penyelesaiannya.

Jika berangan - angan nantinya Bakal Calon Gubernur yang ada bisa membuat semuanya bias, Ahok melakukan manipulasi Politik dengan mengangkat kepercayaan Bakal Calon lawannya sehingga Confidence dan menyuarakan psy war terlebih dahulu, untuk bikin ide, Proses Debat masih panjang, maka dari itu banyak pekerjaan yang bisa dipersiapkan tim sukses lawan untuk mencari kelemahan.

Namun untuk setiap kelemahan yang di publikasikan, ahok sudah mempunyai jawaban yang mengejutkan.

4. Pemilihan dan Sakit hati

Jahat sekali pada saat ini sudah memberikan justifikasi bahwa ahok akan menang kembali, namun janji - janji ketika Pilkada itu terjadi dan Ahok menang lagi bisa menyebabkan beberapa orang yang "sedang sakit" ketika berbeda dukungan sejak awal akan kembali sakit usai ahok dilantik kembali.

Namun bukan hanya ketika Ahok memenangi Pilkada lagi, Meskipun Ahok kalah, tidak akan ada yang pernah berhenti ketika Ahok diberi kesempatan untuk membantu presiden dengan jabatan Menteri apapun sebagai pembantu Presiden nantinya.

masih sakit kan ?

Jangan terlalu baper, artikel ini hanya opini, jauh dari Jakarta saya suka mengamati dinamika yang ada. Terimakasih salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun