Ridho Inzaghi Rachman
202010415185
dosen pengampu : Saeful Mujab, M.I.Kom.
Abstrak
Covid-19 menjadi sebuah sejarah yang berdampak terhadap ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan dan keamanan negara di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini menyebabkan kerugian maupun keuntungan di Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN. Negara yang memperoleh persoalan Covid-19 tertinggi ialah Indonesia. Pernyataan tersebut membuat Indonesia putus harapan dalam menghadapi pandemi ini, ketidak stabilan kinerja dan sinergi pemerintah, membuat lambatnya penanggulangan Covid-19 atas strategi-strateginya. Pendekatan Human Security menjadi solusi pemerintah dalam membuat kebijakan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Metode ini digunakan sebagai kajian terhadap sejauh apa respon pemerintah Indonesia dalam menganggulangi Covid-19 menggunakan pendekatan Human Security. Tulisan ini menemukan kelemahan dan kekuatan kebijakan pemerintah Indonesia dalam sektor penanganan Covid-19.
Kata Kunci: Human Security, Kebijakan Pemerintah, Covid-19.
1.Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dunia digemparkan dengan adanya pandemi Corona Virus Disease-19 atau Covid-19 yang merupakan wabah penyakit sangat mematikan berawal dari Wuhan, China pada Desember 2019. Virus yang cepat menyebar ke dunia ini menyebabkan penyakit pernafasan dan sejenis dengan SARS yang ditemukan pada tahun 2002. Pandemi ini menjadi sebuah ancaman pertahanan dan ketahanan negara khususnya di bidang Kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Corona Virus Diseases-19 ini menjadi pandemik, dari wabah penyakit menular dan berbahaya yang mengancam keberadaan manusia. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan banyak konflik dan ancaman serius, mulai dari konflik antar negara, non-state actor problem, maupun konflik individu. 180 negara telah terkontaminasi dengan virus Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Covid-19 yang berada di Indonesia telah menyentuh 8 ribu kasus yang menyebar luas ke 34 provinsi di mana DKI Jakarta menjadi pemenang dalam kasus terbanyak di mula tahun 2020.
Kasus Covid-19 yang berlangsung di Indonesia melonjak sangat pesat. Saat tahun 2020, semenjak kasus pertama pada Maret 2020, Indonesia mencapai 10.118 jumlah kasus terjangkit virus Covid-19 dalam jangka waktu 9 minggu. Melibatkan banyak kematian, total 792 orang dengan total sembuh 1.522. Kehadiran virus ini menyebabkan banyaknya dampak baik dan buruk terhadap Indonesia. Krisis Kesehatan yang ditimbulkan oleh Covid-19 membuat Indonesia darurat pada keselamatan masyarakat dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan pertahanan keamanannya. Insititusi-institusi seperti, IMF, World Bank, dan WHO juga memperkirakan bahwa krisis Kesehatan ini memburuk dengan pesat. Krisis ini berdampak pada kesejahteraan dan kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan pengembangan elite politik dan keamanannya dengan meningkatkan kebijakan-kebijakan menangangi Covid-19.
Kasus ini membuat pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan pak Presiden Joko Widodo lebih memperhatikan kualitas hidup saat bertahan di tengah pandemi ini. Pemerintah Indonesia telah melakukan segala kebijakan demi mengatasi pandemi Covid-19. Namun, kebijakan yang pemerintah Indonesia lakukan tidak responsif dan keliru saat menangangi masuknya Covid-19 di Februari 2020. Kebijakan yang dilakukan saat itu, Indonesia memperlihatkan kenyamanan agar menarik perhatian pembisnis dan wisatawan dari berbagai negara untuk singgah ke Indonesia, di sisi lain, negara-negara membuat kebutusan lockdown dan menutup migrasi manusia. Dengan kekeliruan itu, pemerintah mengubah perspektif penanganan virus agar terjaga pertahanan dan keamanan negara Indonesia. Segala aktivitas berbau kontak dengan masyarakat negara lainnya, pemerintahan pusat mewewenangkan keputusannya untuk penguncian aktifitas di tingkat nasional atau regional.
Oleh karena itu, dengan penggunaan pendekatan Human Security diharapkan akan meningkatkan keamanan masyarakat Indonesia karena pendeketan ini sangat komprehensif. Pendekatan ini juga dianggap sebagai aspek yang sangat mengutamakan keamanan dan kesejahteraan masyarakat negara khususnya Indonesisa. Penelitian ini mengelaborasikan pendekatan Human Security untuk strategi apa yang digunakan pemerintahan Indonesia dalam mengatasi wabah penyakit berbahaya dari Covid-19.
1.2. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Indonesia menghadapi Covid-19 dengan pendekatan Human Security?
2.Sejauhmana Indonesia berhasil mengatasi Covid-19 atas strategi-strateginya?
1.3. Maksud dan Tujuan
 Penelitian ini mempunyai maksud untuk mengembangkan pemikiran dalam menangani wabah penyakit menular Corona Virus Disease-19. Bedasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang di atas dapat ditentukan tujuan penulisan paper ini, yaitu
1.Menganalisis penanganan Covid-19 di Indonesia dengan pendekatan Human Security.
2.Membantu pemerintah untuk menemukan strategi penanganan kasus Covid-19.
3.Memberikan pengetahuan tentang pendekatan Human Security di bidang Kesehatan.
4.Menemukan kiat belajar yang tepat untuk meningkatkan minat baca masyarakat akan bahayanya dampak Covid-19.
1.4. Kegunaan Penelitian
 Kegunaan penelitian ialah untuk menyampaikan informasi dan ilmu terhadap suatu studi kasus yang sedang di teliti. Teoristisnya, penelitian ini memiliki kegunaan untuk meningkatkan pemahaman, memverifikasi teori yang sudah ada, dan memperkuat teori secara empiris. Selain itu, penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan pandangan dalam melihat strategi pemerintah dalam menangani Covid-19 di Indonesia, serta diharapkan menjadi sarana dan data pengembangan sebuah ilmu pengetahuan terkait pendekatan Human Security yang dipelajari oleh civitas akademika.
2.Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran
Human Security
Human Security adalah pendekatan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks dan topik yang berbeda, sesuai dengan konteks spesifik. Apa pun topik yang dibahas, prinsip panduan dari pendekatan Human Security adalah bahwa pendekatan ini memerlukan pemahaman tentang ancaman tertentu yang dialami oleh kelompok orang tertentu, serta partisipasi orang-orang tersebut dalam proses analisis. Ancaman terhadap human security dapat terjadi di semua tingkat pembangunan. Mereka bisa muncul perlahan dan diam-diam atau muncul tiba-tiba dan dramatis. UN Development Report 1994 pertama kali memperkenalkan istilah keamanan manusia (Human Security). Kesejahteraan, keselamatan, dan martabat manusia menjadi konsep utama pendekatan keamanan manusia. Kemanan manusia ini merupakan pendekatan yang bersifat komprehensif dalam berupaya melingkupi keseluruhan aspek kehidupan manusia.
Human Security hadir pada semangat yang muncul buat mendefinisikan pulangnya sistem keamanan internasional saat pasca Perang Dingin. Supremasi negara dalam mengatasi masalah keamanan sedang melawan tantangan karena ancaman warga tak lagi hanya wacana perang (Fukuda dan Messineo, 2020). Fukuda dan Messineo menekankan perlunya adanya perluasan aspek di keamanan dalam kebijakan negara yang harus menempati insan menjadi objek rujukan. Perlu memperhatikan tingkat domestik serta sistem internasional. Tetapi, grup hingga individu harus memiliki studi keamanan. Ancangan Human Security yang membagikan perhatian yang terpilih terhadap level analisis dari segi individu memberikan kepekaan terhadap varian persoalan setiap orang. Berdasarkan Sakiko dan Messineo, Fukuda dan Messineo 2012, berkata "Untuk melengkapi kebutuhan manusia, pemerintah harus fokus terhadap manusianya, individu berhak mendapatkan kebebasan dan keamanan dari hak asasinya, termasuk bebas dalam berpolitik dan bersosial."
Human Security ini telah berkembang konsepnya sejak 1896 dengan adanya Palang Merah Internasional (International Red Cross). Konsep ini lalu diresmikan terhadap "Piagam PBB". Namun, konsep ini sempat memudar dikarenakan pasca Perang Dunia ke II, lalu setelah akhir Perang Dingin, konsep Human Security mulai muncul kembali dengan adanya kemauan dari PBB, agar berperan lebih aktif untuk mengawasi dan mengatisipasi perkembangan keseluruhan isu-isu yang global kontemporer setelah pasca Perang Dingin. Globalisasi mempengaruhi dan memperkuat pendeketan Human Security yang akibatnya negative terhadap negara-negara lemah dan berkembang, kelompok, dan individu. Pendapat terkait Human Security, menjadi sebuah pandangan akan konflik-konflik kemanusiaan sedang melanda dunia, seperti wabah penyakit Covid-19. UNDP menunjukkan bahwa keamanan manusia adalah hak bagi semua orang untuk hidup bebas dan bermartabat serta untuk menghindari ancaman kemiskinan dan keputusasaan (Gomez dan Gasper 2013, 1). UNDP juga mengrucutkan tujuh aspek Human Security yang mesti diperhatikan, yaitu
1.Economic Security ialah menjamin kebebasan dari kemiskinan dan semua kepenuhan dasar manusia.
2.Food Security ialah memudahkan akses akan kebutuhan dan kelengkapan pangan.
3.Health Security ialah memudahkan memperoleh bantuan Kesehatan serta terhindar dari penyakit).
4.Environmental Security ialah perlindungan dari pencemaran lingkungan akan udara, air, dan bumi.
5.Personal Security ialah perlindungan untuk mencapai keselamatan dari berbagai ancaman fisik maupun mental.
6.Community Security ialah melestarikan sebuah identitas kelompok, klutural, dan tradisi budayanya.
7.Political Security ialah pertahanan akan hak asasi manusia serta seluruh independensi atas ancaman dan tekanan politik.
Pada latar belakang ini buat tercapainya suatu tujuan yang dibutuhkan berasal dari kebijakan yang mengutamakan sebuah kebijakan dalam melawan Covid-19. Governance-Risk-Compliance, melihat kepada rencana yang dapat terkoordinasi buat mengawasi konflik-konflik, resiko serta kedisiplinan yang terikat dalam menggunakan suatu strategi. Menurut pemerintahan yang sederhana ialah tata laksana yang bermoral serta efektif oleh level manajerial. Resiko, ialah kekuatan buat secara manajer serta efisien dalam menekan ancaman yang bisa merusak. Complience, ialah kedispilinan , sesuai pada permintaan peraturan buat fungsional, pemilihan bahan bedasarkan fakta, serta praktik lainnya dalam Menyusun rencana pemerintahan yang akan dilaksanakan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpai ancangan Keamanan manusia untuk menguasai perluasan pengertian keamanan serta keberadaan gambaran berupa ancaman yang bersifat multifaset. Tantangan yang dihadapi negara-negara saat ini merupakan menargetkan keberlangsungan kehidupan manusia, mata penghidupan, serta kedudukan rakyatnya. Ketertarikan kepada persoalan keamanan, lalu mempunyai ikatan yang akrab dengan perspektif dari hak asasi manusia, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Berkaitan dengan itu, sebagai organisasi internasional, perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya sungguh-sungguh buat menjamin terpenuhinya kebutuhan setiap orang dengan aneka macam cara. Terdapat satu komponen penting yang digaris bawahi oleh PBB pada menyebarkan ide tentang keamanan manusia, yakni Human Security bukan hanya sekedar pendekatan yang melenyapkan peran sebuah negara. Namun, himbauan dari PBB yang tidak menlenyapkan peran suatu negara, mengingatkan kepada seluruh masyarakat global kalau, Negara mendukung penuh atas banyaknya masalah yang dihadapi masyarakat dan negara. Human Security juga berpendapat bahwa, strategi yang akan dilaksanakan harus menganut prinsip-prinsip yang ditetapkan, seperti, centered, komprehensif, context-specific, preventif oriented, protection, dan empowerment (UNTFHS, 2016). Semua prinsip tersebut tidak dilaksanakan secara terpisah, sebagai akibatnya diharapkan peran masing-masing aktor pada berkontribusi berdasarkan kemampuan spesifiknya dan membentuk sinergi.
Secara awam, Human Security mengusung terminologi kebebasan asal cita-cita serta kebebasan berasal ketakutan dalam menyampaikan ilustrasi tentang subjek yang akan digarap. (Alkire, 2003) mengungkapkan bahwa ungkapan 'kebebasan berasal rasa takut' dimaksudkan buat memberikan kebebasan berasal kekerasan, serta kata 'kebebasan dari harapan', kebebasan dari kemiskinan. pada menegaskan penekanan penelitian, Human Security Alkire menyarankan: "Keamanan insan berpusat di orang. Ini berkaitan dengan bagaimana orang hidup dan bernafas pada masyarakat, seberapa bebas mereka memakai banyak pilihan mereka, seberapa banyak akses yang mereka miliki ke pasar dan peluang sosial - dan apakah mereka hidup pada permasalahan atau damai. Setiap insan global menginginkan rasa aman atas kebutuhan dasar yang berarti di hidupnya. Segala aspek harus dipenuhi oleh setiap individu, termasuk Kesehatan, Pendidikan, serta Keamanan yang terjamin membuat keamanan masyarakat global (Fukuda dan Messineo, 2012).
Pada pendekatannya, Human Security ingin menyampaikan perlunya perubahan cara pandang pada mengupayakan kesejahteraan umat manusia. Menempatkan pentingnya kehidupan insan sesuai ukuran ekonomi saja telah mengabaikan aspek lainnya. Pembangunan lalu diarahkan buat penekanan kepada manusia untuk mengamati kebutuhan setiap orang secara keseluruhan. berukuran yang dipergunakan dalam membuat melihat kesejahteraan hidup insan, baik melalui taraf pendapatan juga Indeks Pembangunan manusia, tidaklah keliru. tetapi, hal primer yang ingin dikatakan ialah apakah berukuran ini dapat menyampaikan ilustrasi perihal keberhasilan acara pembangunan yang sedang dikerjakan (King dan Murray, 2001). Tinjauan ini bisa memetakan aneka macam ancaman yang akan Mengganggu orang buat mencapainya hak-hak dasar mereka (Gazizulin 2016, 2). masing-masing ancaman ini mempunyai potensi bahaya biaya hidup insan Bila tidak selalu ditangani. itu mil karena itu penting bagi aktor mirip bangsa untuk merogoh langkah-langkah mitigasi buat mengantisipasi ancaman tersebut (Gasper dan Gomez 2015, 4).
 Health Security
 Keamanan kesehatan rakyat dunia didefinisikan sebagai aktivitas yang dibutuhkan, baik agresif juga reaktif, buat mengurangi bahaya serta dampak dari fenomena kesehatan masyarakat yang dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan masyarakat dunia pada semua daerah geografis dan batas-batas internasional. Kesehatan ialah bagian utama dan kunci dari Human Security. Keutamaan keamanan insani artinya perlindungan atas kehidupan manusia asal ancaman manusia, terbilang penyakit dan disabilitas. Ide keamanan kesehatan dan Human Security artinya Ide yang tidak bisa dipisahkan. informasi-info kesehatan tidak boleh hanya dicermati menjadi "persoalan Kesehatan atau medis", namun juga problem keamanan suatu individu.
Pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang cepat, degradasi lingkungan, dan penyalahgunaan antimikroba menghambat ekuilibrium global mikroba. Penyakit baru, seperti COVID-19, muncul dengan kecepatan yg belum pernah terjadi sebelumnya yg menghambat kesehatan rakyat dan menyebabkan akibat sosial serta ekonomi. Miliaran penumpang bepergian dengan pesawat setiap tahun, menaikkan peluang penyebaran agen infeksi dan vektornya secara internasional dengan cepat. Persoalan Kesehatan seperti Covid-19 juga mendapatkan daerah dalam diskusi Human Security. Keberlanjutan warga atas kesehatan suatu individu, kemampuannya, serta solusi dari resiko panjang atas bahaya kesehatan ialah bagian integral dari riset keamanan manusia (Takemi, 2008) . Menjadi konteks keamanan, Human Security menangkap pentingnya dalam menangani gosip-gosip kesehatan yang memengaruhi populasi.
 Pendekatan Human Security melampaui tanggapan cepat serta berorientasi pada pencegahan. dengan menelusuri buat memastikan penyebab sebenarnya dari tantangan dan menggunakan membangun solusi yang berkelanjutan serta tangguh, keamanan manusia mendorong pengembangan prosedur peringatan dini yang membantu mengurangi dampak ancaman waktu ini dan, Bila memungkinkan, mencegah terjadinya masa depan tantangan. Selain itu, pendekatan keamanan insan mengakui bahwa ada tanggung jawab yang menempel pada setiap warga. Memberdayakan orang serta komunitas mereka buat mengartikulasikan serta menanggapi kebutuhan mereka serta orang lain sangat krusial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan respon internasional terhadap persoalan kesehatan. Organisasi ini berfungsi menjadi forum buat memastikan tindakan penahanan yg sempurna saat dan saran di sumber darurat kesehatan masyarakat. WHO ialah lembaga yang menjadi rujukan warga internasional saat muncul masalah kesehatan global. WHO akan diberitahu tentang endemi dalam jangka waktu eksklusif, dapat merekomendasikan langkah-langkah buat mengatasi endemi, dan, Jika gagal, bisa secara resmi memberi memahami komunitas internasional. WHO bahkan diizinkan buat bertindak atas laporan peristiwa wabah dari asal selain negara (Davies, 2019).
Pendekatan Human Security, khususnya bidang kesehatan, tak bisa disangkal lagi adalah fitur utama yang harus diperhatikan sang pemerintah pada menjaga stabilitas nasional. warga internasional sekarang mengalami bahwa ancaman negara serta penduduknya yg paling konkret bukan lagi sekadar perang dan melindungi diri dari ancaman militeristik agresor asing. Meskipun keamanan militer masih sebagai aspek sentral yang diperjuangkan semua negara, negara-negara diliputi sang bentuk-bentuk ancaman baru yang juga menyerang eksistensi insan. Covid-19 menjadi ancama keamanan yang mirip dengan endemic-endemi yang mengharuskan negara-negara merasa lebih peka akan kesejahteraan hidupnya. Ancangan Human Security bisa di gunakan dalam pembuatan strategi dan renaca kedepannya dalam menangani besarnya masalah pandemi.
3.Objek dan Metode Penelitian
Penelitian ini akan memanfaatkan metode riset kualitatif. Metode kualitatif yang menekankan di observasi dan pengolahan fakta serta meneliti ke subtansi makna dan tujuan dari fakta tersebut. Metode ini mempunyai ketidakhadiran penggunaan indera-indera statistik pada penelitian kualitatif. Syarat seperti ini ketara terlihat buat mengumpulkan data pada membandingkan penggunaan metode kualitatif menggunakan pemakaian metode kuantitatif dikarenakan metode kuantitatif berpegangan pada pemakaian perhitungan serta prosedur yang melibatkan analisis Evidensi Dalam memahami suatu kegiatan, fenomena, sifat, dan kenyataan dibutuhkan penelitian yang kualitatif dalam menjalankan prosesnya yang bermakna terhadap hasilnya. Tujuan utama penelitian ini, untum memperhatikan poin-poin penting dalam manusia, individu, objek, dan kelompk agar tercapainya suatu pemahaman (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).
Adapaun maksud metode penelitian kualitatif ialah membentuk suatu deskripsi, menggambarkan bedasarkan sistematis, akurat, factual, dan mempunai hubungan antara suatu fenomena yang sedang diteliti. Metode ini akan digunakan dalam berusaha membahas dan mendeskripsikan tentang strategi pemerintah Indonesia untuk mengatasi Covid-19 menggunakan pendekatan Human Security. Melalui data dan fakta dari jurnal, artikel, web site, dan buku. Penulis akan meneliti dengan Teknik Pengambilan Data dan Teknik Analisa Data.
4.Hasil dan Pembahasan
1. Human Security sebagai pendekatan dalam menangani pandemi Covid-19
Pendekatan Human Security dibutuhkan agar bisa menjadi solusi kebuntuan pemerintah Indonesia pada menerapkan kebijakan yang tertargetkan bagi rakyatnya. Aspek kesehatan yang menjadi perhatian dunia adalah peluang untuk membawa low politic menjadi kajian utama pada rencana internasional. Pemerintah Indonesia pula, mencermati pentingnya memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar setiap orang sebagai akibatnya kebijakan yang dikeluarkan pada krisis ketika ini mempunyai perbedaan makna baru. Rencana pemerintah Indonesia yang sudah laksanakan di awal pandemi Covid-19 sampai kebijakan pemerintah baru ini akan dilaksanakan pada analisis pada goresan pena ini. Lensa Human Security akan dipergunakan buat melihat kebijakan pemerintah sentra Indonesia dan kebijakan kepala daerah yang bersinggungan langsung dengan aplikasi kebijakan pemerintah pusat terkait penanganan Covid-19.
Dalam melakukan penanganan pandemic ini, Pendekatan Human Security hendak dipakai menjadi kacamata analisis pada makalah ini, karena kinerjanya akan menyampaikan konsensi yang komprehensif akan gunanya kebutuhan hidup setiap manusia. Penanganan virus ini memiliki langkah yang harus dilewati pemerintah dengan menggunakan pendekatan Human Security. Pertama, memberikan akses akan layanan Kesehatan dengan adil dan bijak. Tenaga medis diharapkan selalu bersedia. Langkah ini diimplementasikan dengan adanya fasilitas terhadap pasien kerkontaminasi dengan Covid-19. Kedua, Memberikan sejumlah bantuan kepada rakyat miskin, PHK, dan terpapar Covid-19, dengan cara memberikan sembako. Ketiga, penyediaan air bersih dan perlengkapan yang dapat mencegah tertularnya akan virus berbahaya. Keempat, memberikan edukasi, informasi, dan komunikasi terhadap penanganan dan bahaya Covid-19. Dengan itu warga negara Indonesia bisa lebih berjaga-jaga terhadap dirinya agar tidak terjangkit virus tersebut. Terakhir, menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia dengan memberikan Pendidikan, ekonomi, dan sosial yang layak, sehingga tujuan domestic Indonesia yang menjunjung tinggi rasa kekeluargaan tercapai. Hal ini dapat dilakukan bersama-sama, dengan kolerasi antara warga negara Indonesia dan Pemerintahan Indonesia agar tidak menerima kenyataan yang lebih pahit karena dampak Covid-19.
Human Security menawarkan pandangan peluang tentang bagaimana kita bersama-sama untuk mengatasi situasi tuntutan internasional yang memaksa, bagaimana kita dapat secara kolektif terhadap komunitas global untuk membenahinya, strategi apa yang dapat diterapkan untuk menjaga dan mendelegasikan seseorang, khususnya orang-orang yang sangat sensitif, dan mendistribusikan sumber daya yang ada. Ancangan ini mencakup pendekatan kolaboratif dan transdisipliner yang mencakup tahap lokal, regional, nasional dan global dengan tujuan memperoleh konsekuensi kesehatan yang sangat efektif. Terkait strategi penanggulangan pandemi Covid-19, pemerintah sanggup untuk memenuhi semua kebutuhan warga. Maka dari itu, pemerintah dapat mengukur pada sistem peringatan dini serta perhitungan resiko. Kemampuan implementasi Human Security dalam stateg perlu diupayakan melewati kemitraan dan kerjasama (UN, 2009). Efektifitas menanggulangi isu pandemi Covid-19, dapat menggunakan ancangan Human Security dalam mengkaji efektivitas strategi pemerintahan pusat yang memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah untuk melihat situasi domestic dengan menggunakan pendekatan bottom-up.
Maka dari itu, pendekatan ini menjadi pilihan yang tepat dikarenakan pemerintah harus melakukan penanganan Covid-19 dengan melibatkan keamanan Individu warga negara Indonesia agar terjalinnya kedamaian dan ketentraman bersama.
2. Strategi Penanganan Covid-19 di Indonesia
Pemerintahan Indonesia sedang berjuang menghadapi penyebaran Covid-19 yang sangat berbahaya dan menyebar luas ini. Dalam penanganannya pemerintah telah melaksanakan standar kebijakan melawan Covid-19 dengan bekerjasama bersama instansi-instasi. Pemerintah juga menegaskan bergunanya kerjasama yang internasional dalam multilateral dan teritorial untuk mengurangi penurunan ekonomi, politik dan sosial nasional, apapun yang berdampak negative dari adanya pandemi Covid-19. Seperti pada Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund dengan World Bank dan Bank Indonesia, menjelaskan bahwa mendukungnya Bank Indonesia atas implementasian respon campuran strategi baik secara sisi pajak (fiskal), moneter , structural dalam pengkoordinasian mitigasi akibat dampak Covid-19.
Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia berkata, "Pentingnya kiprah bauran strategi pada sektor moneter, fiskal, dan kesehatan. Selain dari, pentingnya peran forum dunia untuk menjaga ketahanan dan keseimbangan moneter di dalam perangkat keuangan internasional, seperti menjaga likuiditas untuk mendorong pemulihan moneter. Dalam upaya ini, Indonesia dan negara-negara G20 lainnya membantu Gerak Plan G20 dalam penanganan bencana akibat COVID-19 sebagai acuan respon cakupan mitigasi dampak endemik COVID-19." Selain itu, dalam upaya penanganan Covid-19, pemerintahan Indonesia memberikan kebijakan-kebijakan dalam mengambil keputusan untuk menangani penyebaran Covid-19.
Adapun kebijakan yang dilakukan pemerintah pada awal Covid-19 pada tanggal 17 April 2020, muncul di Indonesia yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tujuan awal pemerintah mengadakan PSBB di seluruh Indonesia ialah membenahi keadaan ekonomi di Indonesia dan cara mencegah perluasan Corona Virus Disease-19. Namun, atas adanya peraturan PSBB tersebut, penyebaran Covid-19 terus bertambah atas kesalahgunaan kewenangan Indonesia. Seperti, ketidak masuk akalnya, bahwa WNA bisa dengan aktif masuk ke Indonesia dan menetap sementara. Sedangkan masyarakat Indonesia sendiri harus tetap di rumah dengan perekonomiannya yang turun drastis saat itu. Strategi pemerintah dalam mengusulkan untuk PSBB di seluruh Indonesia merupakan langkah yang efektif untuk memutuskan rantai penyaluran Corona Virus.
Dengan adanya kebijakan ini pun, masyarakat Indonesia merasa aman dan diperhatikan oleh pemerintahan dengan memberikan bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat pun ikut berkontribusi dalam memutuskan mata rantai perluasan virus Corona. Tak hanya sampai disitu, dengannya ada kebijakan PSBB disaat kedatangan Covid-19 membuat lingkungan hidup Indonesia jauh lebih baik dan nyaman tanpa adanya kekerasan di lingkungan sekitar, dikarenakan masyarakat mendapatkan edukasi untuk tetap di rumah (lockdown) agar tidak terkena virus. Tentunya seiring berjalan waktu, masyarakat Indonesia sangat aware dengan keberadaan Covid-19, setalah 2 tahun hidup berdampingan dengan virus tersebut, Pemerintah Indonesia selalu membangun strategi untuk menangani Covid-19 yang berharap akan efektif dan berhasil bila terus di terapkan.
Namun pada Juli 2021, angka penyebaran Covid-19 melonjak pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Indonesia memutar akal untuk tetap menanggulangi penyebaran rantai Covid-19 dikarenakannya turun sumber daya manusia Indonesia semakin buruk. Pemberlakuan PPKM diberlakukanlah pada saat kenaikan yang sangat tinggi ini. Pada siaran pers, officially, Presiden Indonesia sudah menegaskan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ialah suatu hal yang tidak bisa dijauhi demi menahan kecepatan transmisi Covid-19, serta mengatur daya tampung rumah sakit yang akan mengatasi pasien Covid-19 agar tak melebihi daya tampung. Dua Instriksi Mendagri telah dikeluarkan dalam perpanjangan PPKM. PPKM juga menyesesuaikan berlandasan analisis dari masing-masing level Kabupaten/Kota. Pemutusan sebuah level berlandasan di baku WHO adalah level analisis yang menilai kondisi peristiwa pandemi yang menimbang jarak ke pengirim virus nya disamakan dengan kapabilitas responden (3T). Oleh karena itu, jua memakai parameter masalah testimoni harian, taraf BOR, dan target vaksinasi.
Dalam penupayaan strategi pemerintah Indonesia, masyakarat khawatir akan pembatasan aktivitas yang terus terulang. Keadaan yang tidak memungkinkan keluar rumah, membuat masyarakat jenuh dan memberontak terhadap pemerintah atas resahnya angka peningkatan Covid-19. Oleh karena itu, kebijakan ini dibutuhkan partisipasi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat agar terjalin keamanan insani.
5.Kesimpulan
Pendekatan Human Security menjadi sebuah level analisis yang penting terhadap kasus Covid-19 khususnya pada individu dan Kesehatan. Strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia, menggunakan pendekatan ini agar terjadi keamanan, ketentraman dalam mencari solusi terbaik. Hal ini dibuktikan dengan cepat tanggapnya pemerintahan Indonesia dalam memfasilitasi dan memperhatikan masyarakat Indonesia dengan penuh harapan dan kepastian. Walaupun dampak negative terus merambat kepada usaha dan upaya yang dilakukan pemerintah.
Pemerintah Indonesia telah membagikan berbagai upaya buat menangani problem pandemi Covid-19, seperti mengeluarkan peraturan dan mengalokasikan dana pada jumlah besar buat mengatasi pandemi Covid-19 pada dalam negeri. Kajian spesifik terhadap pendekatan kebijakan pemerintah nasional lalu diperlukan buat melihat efektivitas kebijakan yang telah dilaksanakan sang pemerintah. Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan sang pemerintah sentra belum tepat sasaran karena terlalu menekankan aspek-aspek yang dianggap vital oleh negara. Pemerintah belum memprioritaskan kebutuhan paling dasar setiap orang selama krisis mirip ini, mirip yg tergambar dalam kebijakan negara yang mengutamakan aspek ekonomi daripada aspek kesehatan. namun, pemerintah tetap melaksanakan kewajibannya untuk membentuk rakyat merasa safety dan hening walaupun tidak efektif.
Masalah lain yg dihadapi pemerintah Indonesia ialah terkait sinergi dalam mengimplementasikan kebijakan di lapangan. Adanya ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah sentra serta Pemerintah Daerah sehingga tidak sporadis mengorbankan masyarakat yg sangat membutuhkan. Kebijakan pemerintah melalui penganggaran pula dirasakan belum membagikan prioritas pemenuhan kebutuhan dasar rakyat. Pemerintah terlalu penekanan pada isu ekonomi yg berdampak di stabilitas serta keberlanjutan rezim pemerintahan saat ini, sehingga tidak sepenuhnya penekanan di pembiayaan di bidang kesehatan.
Menurut penulis, masalah keamanan insan di dalam negara Indonesia yang sedang di goyahkan oleh virus ini tidak boleh dijadikan ladang berbisnis. Di harapkan kepada pemerintahan dan aparat Indonesia lebih aware terhadap kesejahteraan masyarakatnya, dikarenakan quality of life dari masyarakat pun menjadi nilai dan ukuran suksesnya pemerintahan di Indonesia. Masyarakat pun akan mengerti dan menuruti apa kebijakan dan strategi yang digunakan terhadap penanggulangan Corona Virus Disease-19 jika kemauan masyarakat ikut terpenuhi dengan tidak melibatkan kerugian negara. Pendekatan Human Security memang sangat diperlukan terhadap kebijakan dan strategi pemerintahan Indonesia. Human Security menjanjikan koorperasi dalam multisector, termasuk pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman terhadap eksistensinya. Pemerintah perlu menggunakan pendekatan bottom-up buat memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar warga diprioritaskan. Memasukkan nuansa Human Security pada kebijakan pemerintah akan menggerakkan seluruh elemen sosial buat bekerja sama serta berupaya memenuhi kebutuhan paling dasar setiap orang menjadi prioritas primer.
Daftar Pustaka
Buku
Lidya Christin Sinaga, Faudzan Farhana, Pandu Prayoga. 2020. PENDEKATAN KEAMANAN INSANI DALAM MEWUJUDKAN SOLIDARITAS DAN KERJA SAMA ASEAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jakarta: Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Politik-LIPI).
Security, United Nation Trust Fund for Human. 2016. HUMAN SECURITY HANDBOOK. New York: Human Security Unit.
PROF. DR. AMINUDDIN ILMAR, S.H., M.H. 2020. Memahami Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Covid-19. Makassar: Phinatama Media.
Artikel Jurnal
Rindam Nasruddin, Islamul Haq. 2020. "Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah." Jurnal Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 639-648.
Fitrah, Elpeni. 2015. "Elpeni Fitrah." INSIGNIA JOURNAL OF INTERNATIONAL RELATIONS 26.
Edy Faisal, Gita Karisma, Hijrah Saputra Har, Ratu Riode Eyenairo. 2021. "Human Security, Teori dan Implementasi di Asia." Fisip Universitas Indonesia 1-16.
Nau, Novriest Umbu Walangara. 2020. "HUMAN SECURITY AND INDONESIA'S RESPONSES TO THE COVID-19 PANDEMIC." ASEAN STUDIES CENTER 59-77.
Saleha Mufida, F.G. Cempaka Timur, Surryanto Djoko Waluyo. 2020. "STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI WABAH COVID-19 DARI PERSPEKTIF EKONOMI." INDEPENDEN JURNAL POLITIK INDONESIA DAN GLOBAL 122-130.
ANNA YULIA HARTATI, S.IP, M.A. 2020. "ISU COVID 19 DALAM KONTEKS HUMAN SECURITY." LP2M UNWAHAS 1-15.
Agustino, Leo. 2020. "ANALISIS KEBIJAKAN PENANGANAN WABAH COVID-19: PENGALAMAN INDONESIA." Jurnal Borneo Administrator 253-270.
Ramadhan, Iqbal. 2021. "THE IMPACT OF COVID-19 TOWARDS HUMAN SECURITY." Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) 1-14.
Web Site
INDONESIA, KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK. 2021. Penerapan PPKM untuk Mengendalikan Laju Covid-19 dan Menjaga Kehidupan Masyarakat. Juli 21. Accessed Oktober 18, 2021. https://ekon.go.id/publikasi/detail/3159/penerapan-ppkm-untuk-mengendalikan-laju-covid-19-dan-menjaga-kehidupan-masyarakat.
SIMANJUNTAK, CHELSILYA. 2020. Pendekatan Human Security dalam Penanganan Pandemi: Studi Kasus Covid-19 di Jepang. Desember 08. Accessed Oktober 5, 2021. http://psdr.lipi.go.id/news-and-events/opinions/pendekatan-human-security-dalam-penanganan-pandemi-studi-kasus-covid-19-di-jepang.html.
Indonesia, Bank. 2020. INDONESIA DORONG KERJA SAMA INTERNASIONAL MENGATASI DAMPAK PANDEMI COVID-19. April 17. Accessed Oktober 5, 2021. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_223220.aspx.
Ardianto, Yoni. 2019. Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Maret 06. Accessed November 4, 2021. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitatif.html.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H