"Aspek Hukum Penerapan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi di BUMN" Â
Dalam diskusi aspek hukum kali ini Bpk. Prof. Dr. H. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M - Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Bpk. Dr. Yudi Kristiana - Kasubdit Bantuan Hukum Pemulihan dan Bpk. Mika Isac Kriyasa - Partner, Dentons HPRP hadir selaku narasumber yang dipandu oleh moderator Ibu Asa Estheria Vipana - Deputy Group Head Legal Group, Bank Mandiri.
Salah satu aspek penting dalam diskusi kali ini adalah bagaimana mendapatkan consent atau persetujuan sebagai dasar pemrosesan data pribadi. Persetujuan dapat disampaikan dalam bentuk elektronik atau non-elektonik dengan kekuatan hukum yang sama beberapa contoh yang dapat digunakan adalah; option tick boxes, terms and conditions dan privacy policy yang diperbaharui secara berkala. Persetujuan tersebut dapat disampaikan sebelum perusahaan mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menghapus data. Selain itu bidang hukum perdata, administrasi negara, pidana dan internasional terkait Pelindungan Data Pribadi ikut dibahas.
Acara kali ini membuka sesi tanya jawab bagi pengunjung untuk menyampaikan langsung pertanyaan kepada narasumber dan dihadiri oleh Deputi SDMTI Kementrian BUMN; Bpk. Tedi Bharata, asisten deputi serta jajaran BUMN beserta para tamu undangan. Bpk.
 Muhammad Fajrin Rasyid selaku ketua FORDIGI, pada event sharing session turut menyampaikan empat hal yang menjadi fokus dan mendorong mendorong percepatan implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pertama, pentingnya membangun kepercayaan pelanggan dengan lini bisnis BUMN. Kedua, kepatuhan hukum BUMN agar terhindar dari ancaman masalah hukum. Ketiga, mempertimbangkan risiko reputasi dengan menerapkan langkah privasi data yang kuat untuk meminimalisir risiko pelanggaran dan menunjukkan komitmen melindungi data pelanggan yang berdampak positif pada reputasi perusahaan. Terakhir dengan memahami dan menerapkan langkah penerapan UU PDP perusahaan dapat menarik pelanggan dengan memprioritaskan privasi data serta memisahkan diri dari pesaing.Â
Kehadiran FORDIGI dan event sharing session seperti ini diharapkan bisa mendukung perumusan quick win untuk implementasi UU PDP di seluruh BUMN dan kedepannya tidak hanya terkait PDP, tetapi juga terkait security IT secara menyeluruh.Sejumlah perusahaan BUMN seperti Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Bank BRI, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI), Bank BSI, Bank BTN, PT POS Indonesia, PGN, Bank BNI turut mendukung terselenggaranya acara. Melalui event sharing session ini diharapkan semua pihak dapat mengambil peranan dalam upaya Pelindungan Data Pribadi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H