2. Anonimitas : Identitas palsu memicu cyberbullying karena pelaku merasa aman dari konsekuensi.
3. Penyebaran Cepat : Konten bullying mudah menyebar luas, memperparah dampak pada korban.
4. Standar Sosial : Tekanan dari standar kecantikan dan popularitas di media sosial memicu bullying.
5. Dampak Jangka Panjang : Konten bullying bertahan lama, memperburuk dampak psikologis korban.
6. Kurangnya Regulasi : Banyak platform belum memiliki kontrol efektif untuk menangani bullying.
7. Solusi : Edukasi, kebijakan tegas, dan kesadaran pengguna diperlukan untuk mencegah bullying.
Kami juga mendapatkan banyak pertanyaan dari mereka, seperti :
1. Apa yang harus kita lakukan saat menjadi korban bully?
2. Siapa yang harus kita datangi saat mengalami tindakan pembulian?
3. Di mana saja pembulian bisa terjadi?
4. Kapan kita dapat mengetahui bahwa hal tersebut termasuk pembulian?