Pada hari Sabtu, 28 September 2024 pulul 07.00-13.00 wib, kami telah melakukan kegiatan pengabdian di sekolah SMPN 232 Jakarta. Kegiatan sangat menyenangkan karena membahas mengenai Perundungan atau yang kerap dikenal dengan istilah bullying, khususnya bullying verbal, merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sering terjadi di lingkungan sekolah, termasuk di tingkat SMP. Siswa sering kali tidak menyadari bahwa perkataan atau ejekan yang mereka anggap biasa dapat melukai perasaan orang lain dan berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis korban. Berdasarkan hasil survei yang menunjukkan tingginya kasus bullying verbal di sekolah-sekolah, pihak sekolah berinisiatif untuk menyelenggarakan pemaparan materi terkait bullying verbal dengan tujuan meningkatkan kesadaran siswa akan dampak buruk dari perilaku tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai definisi, bentuk, dan dampak bullying verbal. Dengan adanya kegiatan pemaparan materi bullying verbal ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga perkataan dan sikap dalam pertemanannya dengan teman sebaya. Manfaat dari kegiatan ini adalah menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif untuk pembelajaran dan ramah untuk Kesehatan mental, di mana siswa saling menghormati dan dapat berkembang tanpa adanya tekanan dari tindakan bullying. Selain itu, kegiatan ini juga berperan dalam membentuk karakter siswa yang lebih peka dan empati terhadap sesame, baik di sekolah ataupun dalam lingkup bermasyarakat.Â
Dengan adanya kegiatan ini mereka jadi mengetahui tentang :
Pengertian Bullying : Bullying adalah perilaku agresif berulang yang melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban, yang lebih rentan. Ini bisa terjadi secara fisik, verbal, sosial, atau online (cyberbullying), dengan dampak negatif pada kesehatan fisik, emosional, mental korban, serta lingkungan sosial dan akademiknya.
Faktor penyebab bullying meliputi :
1. Keluarga : Keluarga bermasalah, orang tua sering menghukum berlebihan, dan kurangnya komunikasi.
2. Kelompok Sebaya : Pengaruh pergaulan.
3. Media : Anak meniru 64% gerakan dan 43% kata-kata dari tayangan yang mereka tonton.
4. Lingkungan Sosial : Kondisi sosial yang mendukung perilaku bullying.
5. Sekolah : Kurangnya perhatian dari pihak sekolah terhadap bullying memperkuat perilaku pelaku.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Bullying :
1. Aksesibilitas Media Sosial : Media sosial memudahkan komunikasi, tetapi juga membuka peluang bullying.