Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kembali PSBB Pertaruhkan Reputasi Menkes, Menkeu, dan Presiden

11 September 2020   08:30 Diperbarui: 11 September 2020   08:27 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa ini masih terjadi, karena dari atas tidak menunjukkan kesungguhan dalam membuat aturan-aturan yang dibuatnya.

Ini juga sebagai pertanda bahwa sistem kepemimpinan di negeri ini perlu koreksi diri. Tidak perlu menyalahkan rakyat terlebih dahulu. Rakyat itu ibarat Bebek, akan mengikuti siapa yang nggiring.

Masalah Covid-19 adalah masalah nasional. Presiden tidak bisa mengatasi sendiri. Para Menteri berkewajiban mendukung. Yang paling berperan adalah Menteri Kesehatan. Karena konsep sehat-sakit manusia di negeri ini, ada di tanganya. Sementara ancaman resesi ya Menteri Keuangan yang harus ada di depan.

Seharusnya, sejak 7 bulan lalu langkahnya diantisipasi segala konsekuensinya. Memang, Menkes dan Menkeu pasti sudah memiliki rencana bagaimana menanggulanginya. 

Hanya saja, ketika yang dihadapi sekarang adalah peningkatan jumlah kasus dan kondisi ekonomi yang anjlok, harusnya ada Plan B. Cuci tangan, masker, jaga jarak saja, sepertinya belum cukup. Terlebih di Jakarta.

Makanya, ketika PSBB diberlakukan kembali, itu sebagai pertanda bahwa proposal yang diajukan dalam penanganan Covid-19 tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. So, what is next?

Medical dan Economics Research Center

Saya punya teman yang Positive Covid-19, dia tidak minum obat apapun kecuali hanya Paracetamol manakala demam. Nyatanya dia sembuh sempurna dan kembali bekerja seperti semula sesudah 2 pekan pulang dari opname, tanpa obat.

Apa yang dialami oleh rekan saya tersebut mestinya digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut, bahwa ancaman Covid-19 tidak bisa dibendung. Ternyata kita juga punya penangkal alami. Tanpa vaksinasi, tanpa obat.

Sayangnya, Indonesia ini tidak memiliki Medical Research Center (MRC), Pusat Penelitian Kedokteran atau Kesehatan. Kita punya LIPI, tetapi itu bukan MRC sebagai pusat penelitian kasus-kasus seperti Corona Virus ini.

Sudah saatnya, kita menyisakan sebagian dari anggaran negara guna kepentingan perkembangan dunia kesehatan kita. Supaya jangan bisanya hanya membeli atau bayar obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun