Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kembali PSBB Pertaruhkan Reputasi Menkes, Menkeu, dan Presiden

11 September 2020   08:30 Diperbarui: 11 September 2020   08:27 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang kita sudah memiliki pusat-pusat penelitian kesehatan lain seperti di UI (CHR-UI), namun itu belum cukup karena levelnya bukan nasional, di mana bisa menampung potesi peneliti dari seluruh negeri. Bukan hanya milik UI.

Hal yang sama untu sektor ekonomi. Supaya kita bisanya jangan utang kalau kurang dana APBN.

Compliance, Berlakukan Denda

Meningkatnya jumlah angka kesakitan dan kematian di negeri ini merupakan bukti, bahwa 3M (Mencuci Tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak) jauh dari cukup.

Orang kita ini kalau mati banyak yang berani. Tetapi bayar denda biasanya paling ditakuti. Ini barangkali bisa dijadikan alternative solusi mereka yang tidak patuh terhadap aturan.

Yang kedua, aturan PSBB tidak perlu diberlakukan pada daerah-daerah yang 'Hijau'. Artinya penyebarannya minim. Karena ekonomi rakyat di sana harus tetap berlangsung. Juga proses belajar ana-anak sekolah, supaya mereka tetap pintar.

Ketiga, berikan fasilitas bagi orang yang tidak mampu, misalnya masker. Tidak perlu Hand Sanitizer, karena mereka sudah punya kalau air di rumah.

Keempat, sehat itu penting. Tetapi ekonomi juga harus jalan. Makanya, yang ini saya tidak mau menggurui. Biarkan pemerintah, ahli ekonomi dan kesehatan duduk bareng. Ayo diapakan negeri ini biar sehat, namun juga tidak jadi melara haya karena Corona.

Kelima, biarkan rakyat tetap ibadah, tetapi gunakan protocol kesehatan. Karena hidup ini ada yang punya. Kepada siapa lagi kita mengadu, kalau bukan pada Tuhan Yang maha Kuasa? Manusia bisanya hanya berusaha. Tetapi keputusan, semua kita kembalikan kepada-Nya.

Malang, 11 September 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun