Memang kita sudah memiliki pusat-pusat penelitian kesehatan lain seperti di UI (CHR-UI), namun itu belum cukup karena levelnya bukan nasional, di mana bisa menampung potesi peneliti dari seluruh negeri. Bukan hanya milik UI.
Hal yang sama untu sektor ekonomi. Supaya kita bisanya jangan utang kalau kurang dana APBN.
Compliance, Berlakukan Denda
Meningkatnya jumlah angka kesakitan dan kematian di negeri ini merupakan bukti, bahwa 3M (Mencuci Tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak) jauh dari cukup.
Orang kita ini kalau mati banyak yang berani. Tetapi bayar denda biasanya paling ditakuti. Ini barangkali bisa dijadikan alternative solusi mereka yang tidak patuh terhadap aturan.
Yang kedua, aturan PSBB tidak perlu diberlakukan pada daerah-daerah yang 'Hijau'. Artinya penyebarannya minim. Karena ekonomi rakyat di sana harus tetap berlangsung. Juga proses belajar ana-anak sekolah, supaya mereka tetap pintar.
Ketiga, berikan fasilitas bagi orang yang tidak mampu, misalnya masker. Tidak perlu Hand Sanitizer, karena mereka sudah punya kalau air di rumah.
Keempat, sehat itu penting. Tetapi ekonomi juga harus jalan. Makanya, yang ini saya tidak mau menggurui. Biarkan pemerintah, ahli ekonomi dan kesehatan duduk bareng. Ayo diapakan negeri ini biar sehat, namun juga tidak jadi melara haya karena Corona.
Kelima, biarkan rakyat tetap ibadah, tetapi gunakan protocol kesehatan. Karena hidup ini ada yang punya. Kepada siapa lagi kita mengadu, kalau bukan pada Tuhan Yang maha Kuasa? Manusia bisanya hanya berusaha. Tetapi keputusan, semua kita kembalikan kepada-Nya.
Malang, 11 September 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H