Mengudang investor asing perlu mengedepankan system demokrasi yang kita anut. Semakin otoriter, semakin sedikit minat investor asing. Untuk kepentingan tersebut ada KPI nya (Key Performance Indicators).Â
Saya mengistilahkan persyaratan sederhana ini sebagai syarat minimalyang diminta negara-negara yang banyak diminat sebagai investor asing. Makin tinggi derajat demokasinya, makin bayak investor asing yang minat. Dampaknya adalah akan membantu peningkatan taraf ekonomi kita.
Oleh sebab itu, langkah yang ditempuh Presiden Habibie dulu adalah membebaskan tahanan politik. Langkah ini, akan membuat rating demokrasi kita meningkat. Ini salah satu tolok ukur demokrasi. Kalau sedikit-sedikit ditangkap, sedikit-dikit ditahan, orang-orang kayak RG, FZ dan FH ini bukan orang-orang bodoh yang tidak punya koneksi di dunia internasional.
'Membiarkan' mereka berbicara adalah demi kepentingan kita bersama juga. Artinya, agar demokrasi di Indonesa itu hidup. Kita jangan kayak Orde Baru dulu yang asal main tangkap. Apalagi Petrus (Pembunuh Misterius). Ini bisa memperburuk reputasi Indonesia di mata dunia internasional.
Harus diakui, keberadaan RG, FZ dan FH merupakan Penyeimbang Kehidupan Demokrasi di Indonesia. Pemerintah kita butuh mereka. Mereka semacam oposisi yang 'mengawasi' kinerja Pemerintah. Bagaimanapun juga, negeri ini milik mereka juga. Sepanjang tidak anarkis, why not? Â
Â
Malang, 8 September 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H