Saya mengetahui RG, FZ dan FH ketika mereka sering muncul dalam acara-acara TVOne, khususnya ILC (Indonesia Lawyers Club). Pendeknya, seperti kehidupan kami di kampus dulu, kalau RG, FZ dan FH tidak ada, ILC sepi.
Saya tidak merasa teracuni, juga tidak terprovokasi. Biasa saja. Saya suka "Akal Sehat"Â nya Rocky Gerung. FH juga bilang tugasnya dulu di DPR memang 'ngomong'.
Acara seperti ini banyak diminati oleh masyarakat sebagai hiburan yang 'menyegarkan'. Meski hanya kalangan tertentu yang menikmatinya, acara yang dipandu oleh Karni Ilyas ini sangat dinanti oleh pemirsa secara umum. Masyarakat sangat menyukai acara-acara seperti ini sebagai hiburan.
Lagi pula, orang sekarang masyarakat kita sudah cerdas. Meskipun di ILC terjadi seperti pertengkaran sengit, di luar ILC paling mereka berangkulan, bersahabat. Kayak main drama lah. Saya sendiri menganggapnya demikian.
Media Butuh Berita
Wartawan itu juga butuh berita. Negara ini juga butuh berita menarik dalam kehidupan demokrasi yang dinamis. Betapa membosankan jika hidup ini hanya diisi dengan kegiatan seperti Pak Tani, Kelompen Capir atau Posyandu seperti zaman Orba dulu.
Sepanjang tidak menimbulkan kerusuhan, kriminalitas, bahan berita seperti ajang diskusi atau debat para pakar, seperti RG dengan Prof. Henry kapan itu di TV One, menurut saya OK-OK saja. Tidak perlu baper, atau anti perbedaan.
Namun demikian, wartawan juga harus cerdas. Jangan memelintir berita yang bikin masyarakat bingung atau menimbulkan pepecahan. TV, Koran, medsos, butuh berita-berita hangat termasuk tampilan RG, FZ dan FH.
Betapa sepi tanpa mereka kan?
Makanya, medsos dan TV laris saat mereka tampil. Ini harus diakui. Jadi, media juga membutuhkan keberadaan orang-orang seperti mereka. Bukan tipe yes man, yang manut saja terhadap segala aturan, terlebih jika ada KKN yang dibiarkan. Makanya, mereka laris di beberapa program TV.
Kenapa Tidak Ditangkap?
Indonesia ini tidak berdiri sendiri. Kita hidup dalam pergaulan internasional, di mana ada interaksi antara negara satu dengan lainnya. Kita juga dilihat, dinilai dan dipertimbangkan oleh negara-negara lain, termasuk soal investasi.