Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebanjiran Kerja Perawat Selama Wabah Corona: Is Not Like What You Think!

3 September 2020   15:39 Diperbarui: 3 September 2020   15:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, ketika lolos seleksi dan harus berangkat ke Jakarta juga tidak mudah bagi perawat daerah.  

Jenis Kontrak

Persoalan terakhir yang tidak kalah besar sebagai bahan pertimbangan adalah jenis kontrak. Tahun-tahun terakhir ini, entah apa karena minimnya anggaran Negara, tidak tersedia dana, atau kualitas tenaga kerja kita yang kurang bisa dipercaya, sehingga rata-rata system kerja kita menggunakan kontrak. Maksimal dua tahun. Yang paling umum setahun.

Untuk gabung dengan Tim Covid-19 ini, bahkan ada yang sistemnya setiap bulan ganti kontrak. Padahal, semula enam bulan kontrak. Tentu ini dilakukan oleh manajemen karena ada alasan. Misalnya bisa saja karena ada perawat-perawat yang mundur sesudah dua atau tiga bulan kerja.

Jenis kontrak kerja seperti ini meskipun bagi sementara perawat tidak masalah, bagi lainnya bermasalah besar. Terutama jika dari  luar daerah atau luar Jawa. Para perawat ini tidak sedikit yang ragu, jika kontrak tidak diperpanjang. Mereka takut akan bekerja di mana.

Kesimpulan

Ironi memang. Di tengah sulitnya orang mencari peluang kerja, Perawat kebanjiran peluang kerja. Sayangnya tidak membuat mereka 'senang'.

Persoalannya, peluang kerja ini memiliki risiko besar, yang bukan hanya nyawa saja yang jadi taruhannya. Bisa juga karena jaraknya, honor yang tidak seberapa, serta status kontraknya.

Malang, 3 September 2020
Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun