Jadi, ketika lolos seleksi dan harus berangkat ke Jakarta juga tidak mudah bagi perawat daerah. Â
Jenis Kontrak
Persoalan terakhir yang tidak kalah besar sebagai bahan pertimbangan adalah jenis kontrak. Tahun-tahun terakhir ini, entah apa karena minimnya anggaran Negara, tidak tersedia dana, atau kualitas tenaga kerja kita yang kurang bisa dipercaya, sehingga rata-rata system kerja kita menggunakan kontrak. Maksimal dua tahun. Yang paling umum setahun.
Untuk gabung dengan Tim Covid-19 ini, bahkan ada yang sistemnya setiap bulan ganti kontrak. Padahal, semula enam bulan kontrak. Tentu ini dilakukan oleh manajemen karena ada alasan. Misalnya bisa saja karena ada perawat-perawat yang mundur sesudah dua atau tiga bulan kerja.
Jenis kontrak kerja seperti ini meskipun bagi sementara perawat tidak masalah, bagi lainnya bermasalah besar. Terutama jika dari  luar daerah atau luar Jawa. Para perawat ini tidak sedikit yang ragu, jika kontrak tidak diperpanjang. Mereka takut akan bekerja di mana.
Kesimpulan
Ironi memang. Di tengah sulitnya orang mencari peluang kerja, Perawat kebanjiran peluang kerja. Sayangnya tidak membuat mereka 'senang'.
Persoalannya, peluang kerja ini memiliki risiko besar, yang bukan hanya nyawa saja yang jadi taruhannya. Bisa juga karena jaraknya, honor yang tidak seberapa, serta status kontraknya.
Malang, 3 September 2020
Ridha Afzal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI