Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dukun dan Pengobatan Alternatif Laris di Era Digital

5 Agustus 2020   17:12 Diperbarui: 8 Agustus 2020   08:07 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengobatan Aternatif. Sumber: Akurat. Com

Oleh sebab itu, Matinya Kepakaran Medis bisa dicegah dengan menghidupkan semangat meneliti sejak dini. Di bangku SMA mestinya sudah mulai dikenalkan penelitian sesuai jurusan, dalam hal ini Biologi. Di tingkat perguruan tinggi perlu memiliki Research Center. 

Jangan hanya laboratorium dan perpustakaan. Pihak Pemerintah diharapkan menghimbau pihak swasta untuk terlibat mendukung program-program ini di lapangan. Tidak hanya mempekerjakan tetapi miskin penelitian.  

Apa yang terjadi pada Ibu Kartina, serta orang-orang lain yang lebih memilih dukun, jamu atau obat alternative daripada dokter pengobatan konvensional, karena merasa kepakaran medis kita belum mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan mereka secara maksimal. 

Ini bukan hanya menyangkut harga layanan kesehatan dan pegobatan saja yang mahal. Akan tetapi termasuk kelangkaan pakar medis yang ada serta tidak merata.

Kita akan bisa hindari warga Indonesia yang memiliki kepakaran medis ini lari ke luar negeri jika  karyanya terakomodasi di negeri sendiri. Jika tidak, ke depan kita bakal kekurangan pakar dan tingkat ketergantungan tinggi terhadap produk-produk kesehatan luar negeri, makin meningkat.

Malang, 5 August 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun