Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Alih Profesi dan Harga yang Harus Dibayar Seorang Imigran

27 Juni 2020   07:08 Diperbarui: 27 Juni 2020   07:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga tahun sesudah balik ke kampungnya, dia tinggal di provinsi sebelah, sedaerah dengan istrinya. Orang mengenalnya sebagai sosok yang pernah kerja di luar negeri. Meski mereka tahu bahwa Winarto seorang perawat, mereka tidak tahu alasan Win tidak kerja sebagai perawat di Indonesia. Win merasa alih profesi ini ternyata tidak gampang.

Kali ini Winarto jualan kain, baju, celana dan pakaian anak-anak. Dia rela keliling dari satu desa ke desa lainnya untuk menjajakan pakaiannya. Hebatnya, Winarto tidak pernah 'malu' melakukannya. Bagi dia yang penting halal. Apapun dilakukan. Dia dengan sabar melakoni bisnis yang jarang atau mungkin tidak pernah dikerjakan oleh perawat eks luar negeri.

Untungnya, Winarto orangnya sedikit introvert. Menarik diri. Jadi tidak banyak punya jaringan yang membuat dirinya dikenal. Sayangnya dia tidak tahu. Bahkan satu dua teman yang dia kadang kontak, punya ratusan sahabat dan group media social. Kabar tentang Win meski tidak disebar kayak terbakarnya Bendera PDIP di Jakarta, teman-teman tidak sedikit yang merasa iba kepadanya. "Mengapa dulu dia keburu pulang?" Demikian pendapat teman-temannya yang masih betah di negeri orang.

Winarto merasa keliling kampung dan desa seperti yang dilakonyinya tidak mungkin bertahan lama. Orang-orang yang membeli kain dan aneka pakaian banyak yang lebih suka kredit daripada cash membayarnya. Winarto yang suka senyum, sejak saat itu berubah. Kalaupun senyum, lebih banyak terpaksa. Dia tidak mungkin menagih cicilan dengan senyuman.

Tidak ada jalan lain. Dengan sangat terpaksa, karena merasa hanya ini jalan keluar yang terbaik, Winarto akhirnya balik lagi ke Timur Tengah di negara yang berbeda. Usahanya untuk alih profesi dirasa menuai musibah. Walaupun dia belajar banyak kehidupan dari apa yang telah dilakoninya, dia sadar, bahwa tidak mudah menjalani bisnis dengan tanpa ilmu pegetahuan serta pengalaman.

Hingga kini, Winarto masih tinggal dan bekerja di sana. Kalau pun pulang, hanya untuk cuti dan sedikit liburan. Winarto tidak ingin mengulang kisah 'tragis' yang pernah menimpanya. 

Alih profesi itu memang harus dibayar sangat mahal. Bukan saja dengan Rupiah, namun juga tenaga, pikiran serta menyita umur manusia. Win tidak ingin ini terjadi pada teman-temannya.

Malang, 27 June 2020

Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun