Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Homecare dan Ancamannya dalam Praktik Mandiri Keperawatan di Era Corona

4 Juni 2020   20:10 Diperbarui: 4 Juni 2020   20:55 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, tidak adanya sistem mentoring yang intensif oleh pembimbing saat praktik. Rata-rata kampus menyerahkan Clinical Instructor (CI) RS untuk membimbing mahasiswanya. Sementara, tidak semua CI ini memiliki kompetensi sesuai harapan kampus. Tidak semua lahan praktik menerapkan Bedside Teaching. Ini berpengaruh besar terhadap keseriusan mahasiswa dalam praktik. 

Ketiga, rendahnya rasio mahasiswa dengan pasien. Di beberapa rumah sakit, karena terlalu banyak mahasiswa yang praktik, rasionya sangat rendah. Bahkan ada satu pasien yang jadi rebutan 10 mahasiswa. 

Keempat, penyusunan dokumen Asuhan Keperawatan yang 'bertele-tele' membuat mahasiswa akhirnya lebih banyak yang fokus kepada tugas menulis dari pada tugas 'bekerja' supaya terampil.

Kelima, tidak semua pasien saat ini bersedia untuk dijadikan sebagai sasaran praktik. Keenam, faktor internal dari mahasiswa sendiri. Setiap individu memiliki motivasi berbeda. Ada yang serius ingin memperoleh keterampilan, tetapi tidak sedikit yang penting 'hadir'.

Namun demikian, jangan lupa, bahwa UU Keperawatan pasal 19 (ayat 1) menyebutkan, bahwa guna menjalankan praktik keperawatan, harus memiliki izin (STR). Pasal 29 ayat (1) tertulis: Dalam menyelenggarakan praktik keperawatan, perawat bertugas sebagai:|a. Pemberi asuhan keperawatan, b. Penyuluh dan konselor bagi klien, c. Pengelola pelayanan keperawatan, d. Peneliti pelayanan keperawatan, e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau, f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Jadi pada intinya, dengan mengantongi STR, perawat bisa bekerja, di RS atau praktik mandiri Homecare. Pilihan jenis pekerjaan perawat sebenarnya saat ini makin luas, karena area kerjanya bisa di berbagai lini, termasuk industri pula.

Intinya, apakah pada masa Corona atau tidak, sebenarnya permintaan pasar terhadap kebutuhan perawat tidak pernah surut. Masalahnya, guna menggeser persepsi terhadap kualitas keterampilan perawat yang dianggap rendah dalam menangani kasus di masyarakat dalam kemasan Homecare, harus diubah. Inilah tantangan besarnya. Lembaga pendidikan, pemerintah, organisasi profesi, masyarakat dan mahasiswa kampus keperawatan memiliki tanggungjawab bersama dalam mempromosikan kualitas profesi keperawatan. 

Masyarakat perlu disadarkan bahwa pengolahan pendidikan keperawatan saat ini beda dengan 20-30 tahun silam. Regulasi juga beda. Melalui promosi kualitas pendidikan ini diharapkan masyarakat makin terbuka. Bila ini terjadi, peluang bisnis keperawatan dalam bentuk Praktik Mandiri Homecare semakin terbuka. Otomatis angka pengangguran perawat bisa dikurangi sekaligus dihindari.  

Malang, 24 November 2018
Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun