Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Negara Terbaik Tempat Kerja Pasca Corona?

26 Mei 2020   08:15 Diperbarui: 26 Mei 2020   08:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara psikologis, kami yang memiliki optimisme untuk tetap berangkat merasa tidak mendapatkan dukungan atau support yang cukup di era Corona ini. Namun hidup ini harus jalan terus. Saya tidak ingin mengecewakan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, profesi dan juga bangsa Indonesia. Pertanyaannya adalah, negara mana yang terbaik jika kondisi wabah Corona mulai redah?

Kadang bermunculan dengan segala pro dan kontranya. Ada kalanya ingin pulang saja. Tapi apakah dengan pulang, lantas bakal menyelesaikan masalah? Ada kalanya sudahlah, ke mana saja yang penting kerja. Kadang juga ingin tetap fokus ke Jerman. Sepertinya saya tidak sendirian. Teman-teman banyak yang memiliki jalan fikir serupa. Pada saat yang sama, kami kuatir, negara-negara yang membutuhkan perawat ini akan berubah kebijakan administrasinya. Yang pasti, pasca Corona, akan terjadi perubahan sistem seleksinya.

Pertama, dari sisi kompetensi.  Saya melihat, akan diperketat. Dari sisi bahasa misalnya tidak lagi mudah. Waktu itu, untuk ke Jerman masih diperlonggar dengan kualifikasi Ujian Bahasa Jerman Level B1. Ke depan, B2 akan menjadi syarat mutlak yang tanpa memperoleh sertifikatnya tidak akan mendapatkan Lampu Hijau. Ke Belanda, penguasaan Bahasa Inggris sebagai basic. 

Dulu, syarat ini cukup TOEFL score 400. Ke depan, kami dengar naik dan lebih ketat interview-nya. Ke Timur Tengah, syarat mengikuji Ujian Prometric Test. Belum terhitung ke Australia jika nanti akan ada peluang. Saat saja mereka minta IELTS band score 7.

Kedua dari sisi kesehatan. Kemungkinan besar akan diminta syarat Bebas Corona. Ini bisa dipastikan sangat penting guna perlindungan warga mereka. Negara-negara tempat kerja nanti tidak ingin kecolongan dengan masuknya warga negara lain yang membawa Covid-19. Sertifikat Bebas Corona sepertinya menjadi bagian dari syarat kesehehatan. Jangankan yang mau kerja di luar negeri; pedagang sayur saja di negeri ini sudah mulai diminta hasil Rapid Test.

Dua syarat di atas memiliki konsekuensi finansial. Dengan kata lain kandidat harus menyiapkan kocek lebih. Ini tentu saja memberatkan, kecuali ada subsidi dari Pemerintah, atau ada semacam sistem Soft Loan. Untuk pilihan yang saya sebut terakhir ini tidak gampang mendapatkannya, karena berisiko. Bank tidak mau memberikan tanpa ada jaminan.

Persoalan berikutnya adalah dalam diri perawat sendiri. Jangankan dengan diperketat persyaratannya. Yang lunak saja perawat kita masih banyak yang ogah. 

Saya dengar dulu tahun 90-an permintaan ke luar negeri saya besar dengan syarat yang sangat ringan, namun sedikit sekali peminatnya. Saya tidak terlalu optimis perawat kita punya greget untuk kerja di luar negeri pasca Corona, sekalipun di dalam negeri nasibnya juga tidak tentu arah.

Tanpa bermaksud mendewakan rekan-rekan yang kerja di luar negeri, apakah itu selama di Kuwait, United Arab Emirates, Saudi Arabia, Qatar, Malaysia, Belanda, Singapore, Canada, USA dan Australia, yang pernah kontak dengan saya baik langsung maupun lewat forum dunia maya, mereka benar-benar professional dan luar biasa. Semua negara menawarkan hal yang terbaik, dengan segala plus minusnya. Kelebihan rekan-rekan kita yang tinggal di sana adalah mentalitas yang terbina. Kedisiplinan yang teruji. Training yang handal dan kelasnya internasional. 

Daya tahan terhadap stress, keberanian menghadapi masalah dan risikonya, kejelian dalam travelling, wawasan yang makin luas dan piawai dalam hubungan sosial antar negara. Saya yakin dan percaya, nursing professional di Indonesia ini ke depan akan mengetahui betapa banyak keuntungan jika harus bekerja di luar negeri.

Mungkin saat ini bukan saat yang tepat perawat kita kerja di luar negeri, meski banyak permintaan. Barangkali menunggu kondisi yang benar-benar kepepet. Kita akrab dengan budaya kepepet ini. Namun insyaallah akan datang masanya, bahwa Indonesia, di era pasca Corona ini insan professional bakal berubah mindsetnya atau sedikitnya Pemerintah akan meninjau kembali kebijakan pengiriman tenaga kerja di bidang nursing ini ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun