"Kakak akan mengobrol sebentar dengan Zumi, kita akan mengadakan reuni SMP minggu depan." Katanya, memang sejak tadi mereka berdua sangat akrab. Sedikit cemburu karena takut jika kak Zumi menyukai kakakku sendiri.
"Baik kak, aku pulang duluan." Kataku.
Gelisah, karena takut jika kak Zumi menyukai kakakku. Tapi itu tak mungkin. Karena aku tahu selera pria idaman kak Luna seperti apa. Meskipun sedikit seperti kak Zumi, tapi rasanya tak mungkin. Kak Luna menyukai pria yang lebih tua darinya. Sedangkan kak Zumi, berusia sama seperti kak Luna.
"Lona.." Terdengar suara kak Luna depan kamarku.
"Iya kak sebentar." Aku langsung menemui kak Luna.
"Ada apa kak?." Tanyaku.
"Ini tadi Zumi memberikan ini." Katanya sambil memberikan coklat yang di bungkus koran kepadaku.
Aku hanya terdiam. Pikiranku langsung tertuju pada khayalanku semalam. Apa mungkin akan menjadi kenyataan.
"Hei... Kamu tidak mau? Ya sudah." Katanya sambil pergi.
"Eh kak, aku mau." Kataku.
Membawa coklat ke dalam kamarku. Aku ingin cepat-cepat membukanya. Dan benar, dalam coklat itu terdapat sebuah kertas kecil yang isinya.