"Wah kayaknya enak tuh masih hangat lagi" ucap Milzam sambil mencubit pipiku.
"Iya dong dari dulu masakanku pasti enak" ucapku sambil memotong brownies menjadi beberapa bagian.
"Tante makasih ya selama ini tante sudah baik sekali, hampir setiap hari tante membuatkan brownies keju kesukaanku" ucap Melani dengan senyum indahnya.
"Iya sayang sama-sama kalau mau, kamu setiap hari kesini nemenin tante dan masak bareng-bareng" ucapku sambil membalas senyum indahnya.
"Tapi tante mulai nanti siang aku, mamah dan papah akan pindah rumah" ucapnya dengan raut wajah sedih.
"Loh.. kenapa, ada apa? Melani tinggal dirumah tante aja ya. Melani tiap hari kan dimarahin mamah. Mending sama tante, Melani mau?" tanyaku memelas.
"Iya tante, meskipun mamah galak dan suka marahin Melani tapi aku sayang sekali sama mamah sama papah. Aku gabisa jauh dari mereka tante" jawab Melani.
"Jadi kenapa Milzam, kenapa Melani akan pindah rumah?" tanyaku dengan wajah serius.
"Jadi setiap hari orangtua Melani bertengkar hanya gara-gara faktor ekonomi. Kebutuhannya tambah hari tambah meningkat. Ditambah jika nanti Melani sekolah. Rangga akan pindah kerja mulai lusa agar dapat mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dikarenakan jarak dari komplek sini jauh, jadi mereka pindah rumah" ucap Milzam.
"Oh syukurlah kalau begitu. Mungkin nanti jika perekonomian Rangga kembali normal mereka tidak akan bertengkar dan memarahi Melani lagi kan?" tanyaku.
"Iya tidak akan, tenang saja Melani akan bahagia" ucap Milzam.