Pemimpin dapat memberikan umpan balik secara langsung dan mendorong partisipasi aktif. Dalam sesi coaching, pemimpin sering memberikan contoh serta membuka ruang bagi anggota tim untuk berdiskusi.
Contoh: Di industri perbankan, seorang manajer menggunakan gaya Coaching untuk membantu analis junior yang masih baru. Dengan memberikan bimbingan terkait cara menganalisis risiko, manajer tersebut membantu analis tersebut mengembangkan keterampilannya dan menjadi lebih percaya diri.
3. Supporting Leadership Style (Gaya Mendukung)
Apa Itu Supporting? Â
Dalam gaya supporting, pemimpin memberikan dukungan emosional serta motivasi, sambil mendelegasikan sebagian tanggung jawab kepada anggota tim. Pemimpin tidak memberikan arahan secara rinci, tetapi tetap hadir untuk memberikan dukungan dan bantuan jika dibutuhkan.
Mengapa Supporting Penting? Â
Supporting sangat penting bagi anggota tim yang sudah kompeten tetapi mungkin mengalami penurunan motivasi atau komitmen. Pemimpin yang memberikan dukungan moral dan kepercayaan cenderung dapat membangun suasana kerja yang positif.
Bagaimana Menerapkan Supporting? Â
Pemimpin memberikan wewenang kepada anggota tim untuk mengambil keputusan, tetapi tetap memberikan dukungan ketika diperlukan. Hal ini membantu anggota tim merasa memiliki kontrol dan tanggung jawab atas pekerjaannya.
Contoh: Di perusahaan teknologi, seorang supervisor IT memberikan wewenang kepada tim teknis untuk merencanakan solusi bagi sistem yang bermasalah. Dengan memberikan dukungan yang cukup, supervisor tersebut mendorong tim untuk lebih proaktif dalam menemukan solusi yang inovatif.
4. Delegating Leadership Style (Gaya Mendelegasikan)