Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kasus Mirna: Jessica Jujur, Dakwaan JPU Patah!

28 September 2016   18:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 32113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Kumala Wongso (dok: Kompas.com)

Keterangan Jessica di atas berhasil mematahkan dakwaan JPU yang mendakwa Jessica merencanakan pembunuhan karena sakit hati akibat nasihat Mirna yang menyarankan agar Jessica putus saja dari pacaranya karena suka kasar, narkobaan dan suka ngutang. Menjadi terpatahkan karena Jessica tidak oernah bercerita soal Patrick. Sehingga surat dakwaan JPU itu adalah karangan!

Keterangan Jessica Kumala Wongso:

Jessica juga menerangkan bahwa ia sangat kaget dengan reaksi Mirna setelah menyeruput kopi. Jessica pun spontan saat itu ingin menelepon ambulance. ‘’Refleks saya mau menelepon ambulance, tapi saya tidak tahu nomornya, jawab Jessica. Hani melepon Arief. Bahkan Jessica pun ikut mengantar Mirna sampai ke RS. Tapi Jessica tidak ingat di lantai berapa Mirna dibawa. Jessica pun menjelaskan soal mengapa ia meninggalkan grup whatapp tak lain disebabkan karena Jessica trauma dan sedih karena Mirna meninggal.

Nah point di ataslah yang menujukan rasa empati Jessica begitu besar bahkan sampai tidak terbendung lagi karena Jessica saat itu repleks mau menelepon ambulance tetapi Jessica tidak tahu nomornya, sehingga Hani yang mengabari Arief.  ini logis karena Jessica memang tidak tinggal di Indonesia dan pertemuannya dengan teman-temannya hanya untuk reunian, sehingga tidak ada gunanya bagi Jessica menyimpan nomor telepon ambulance.  

Makin besar rasa empati Jessica ketika Jessica berusaha menolong Mirna dengan mengambilkan air putih untuk diminum Mirna.  Dan jika Jessica sudah memiliki niat jahat dengan Mirna maka logikanya Jessica tidak akan tergesa-gesa mengambil air minum dan Jesica akan membiarkan Mirna mati tapi faktanya Jessica justru mempunyai empati yang tinggi terhadap Mirna bahkan Jessica pun mau menolong Mirna dengan mengambilkan air putih dan itu air putih itu diambil di bar.  

Kemudian soal Jessica sedih dan trauma lalu meningglkan grup Whatsapp yang dibuat Mirna adalah logis karena Jessica secara psikologi menerima tekanan yang berat akibat dakwaan JPU yang mendakwa Jessica melakukan pembunuhan berencana tanpa satu bukti apapun. Sehingga nnati jika JPU sudah membacakan tuntutannya, maka pledoi yang disampaikan PH Jessica Kumala Wongso adalah harus diterima,! titik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun