3. Monosit
Sangat jelas bahwa monosit melakukan diapedesis untuk berpindah dari pembuluh darah menuju jaringan ikat sehingga namanya berubah menjadi makrofag. Akibat dari fungsinya sebagai salah satu pertahanan tubuh pertama terhadap antigen dan bakteri-bakteri pathogen dan juga sebagai pengirim sinyal kepada sel endothelium agar neutrofil dapat keluar dari pembuluh darah, maka secara tidak langsung memakssa monosit untuk keluar dari pembuluh darah kapiler menuju ke jaringan yang terinfeksi dan menjalankan kedua fungsi monosit tersebut.
Dengan seluruh rangkaian mekanisme pertahanan tubuh kita terhadap luka yang menyebabkan infeksi oleh antigen dan bakteri pathogen. Dan juga beberapa bukti spesifik yang saya jabarkan per satuan (neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit B dan T, dan juga monot) menunjukan bahwa melalui fungsi masing-masing memungkinkan kelima bagian dari leukosit itu dapat melakukan diapedesis.
Sehingga, kembali ke topik yang akan kita bahas mengenai leukosit jenis manakah yang dapat melakukan diapedesis, granulosit atau agranulosit, maka terjawab sudah pertanyaannya. Menurut hasil riset yang saya lakukan di internet, dapat saya simpulkan bahwa kedua-duanya dapat melakukan diapedesis. Terkhusus untuk neutrofil dan monosit yang secara terang-terangan melakukan diapedesis dalam mekanisme pertahanan tubuh yang dilakukan oleh leukosit. Tidak hanya neutrofl dan monosit, namun kelia-limanya dapat melakukan diapedesis.
Sekian artikel saya mengenai leukosit (sel darah merah). Kritik dan saran terus diperlukan untuk kemajuan kualitas penulisan. Sekian dan terima kasih.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih
https://en.wikipedia.org/wiki/Basophil
https://id.wikipedia.org/wiki/Histamin
https://id.wikipedia.org/wiki/Nanah
https://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofil