Mohon tunggu...
Ricky Hamanay
Ricky Hamanay Mohon Tunggu... Penulis - a cosmology aficionado

a spectator of the cosmic dance

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mekanika Gelombang: Ledakan Erotisme Schrodinger yang Datang Terlambat

20 September 2021   07:06 Diperbarui: 9 Januari 2023   12:19 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah yang menjadi kekuatan atau keunggulan dari mekanika gelombang Schrödinger dibandingkan mekanika matriks yang abstrak milik fisikawan-fisikawan muda di Gottingen. Kebanyakan fisikawan sudah akrab dengan optik dan persamaan gelombang dalam mekanika gelombang, sehingga jelas kebanyakan dari mereka lebih suka dengan gagasan mekanika gelombang yang dirumuskan Schrodinger ketimbang matematika kuantum (mekanika matriks). Sehingga tidak heran bahwa mekanika ini mampu menarik sebagian fisikawan yang sebelumnya berada di trek mekanika matriks. 

Misalnya, Sommerfeld yang pada mulanya menganggap pendekatan Schrödinger ‘benar-benar gila’, dalam sebuah ceramah di Hamburg beberapa bulan kemudian mengatakan bahwa;

"Meskipun kebenaran mekanika matriks tidak dapat disangkal, penanganannya sangat rumit dan abstrak menakutkan. Schrödinger sekarang datang untuk menyelamatkan kita."

Wolfgang Pauli, kolega Heisenberg yang selalu kritis, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Pascual Jordan pada awal April 1926 mengatakan;

"Saya percaya bahwa makalah ini termasuk yang paling signifikan yang telah ditulis akhir-akhir ini. Bacalah dengan cermat dan penuh pertimbangan."

Kemungkinan yang diberikan oleh mekanika gelombang Schrödinger juga mendorong Max Born, yang saat itu bekerja dengan Norbert Wiener di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada perluasan mekanika matriks hingga tumbukan partikel, terkesan bahwa mekanika gelombang memungkinkan penanganan tumbukan yang lebih mudah. Born menyuarakan antusiasmenya sekembalinya ke Jerman: "Saya akan menganggap [mekanika gelombang] sebagai bentuk terdalam dari hukum kuantum."

Total, selama enam bulan dari Januari hingga Juni 1926, Schrodinger menghasilkan serangkaian enam makalah yang sangat kreatif tentang mekanika gelombang baru, yang lahir dari apa yang disebut Weyl sebagai 'ledakan erotis yang terlambat dalam hidupnya'. Salah satu di antara keenam makalah tersebut yang diterbitkan pada bulan Mei 1926, Schrodinger menunjukkan bukti bahwa dua formalisme mekanika kuantum yang diusulkan, baik itu mekanika gelombang maupun mekanika matriks, yang tampaknya berbeda dalam bentuk dan isi, sebenarnya setara secara matematis. 

Dalam mekanika klasik, momentum (p) dari sebuah partikel diberikan oleh massanya dikalikan dengan kecepatan. Dalam mekanika gelombang ekspresi momentum ini digantikan oleh apa yang disebut operator diferensial. Sekarang, diterima secara umum bahwa untuk membedakan antara momentum p versi klasik dengan versi yang setara (operator) dalam mekanik gelombang adalah dengan menyisipkan tanda topi (^) di atas p untuk menunjukkan identitasnya sebagai operator  ̂p.

Dalam mekanika gelombang Schrodinger, ketika mengalikan fungsi gelombang dengan nilai posisi q, dan kemudian menerapkan operator momentum operator ̂p maka hasilnya akan berbeda dengan ketika kita menerapkan operator momentum dan kemudian mengalikan hasilnya dengan posisi. Artinya, hasil operasi ̂p pψ tidak sama dengan p ̂pψ. Dalam mekanika gelombang, operator momentum disusun sedemikian rupa sehingga hubungan pergantian posisi-momentum  ̂p p - p ̂p, sama dengan -ih/2π.

Bagi Schrodinger, keberhasilan mekanika gelombang berarti kesempatan untuk mengembalikan elemen penting mekanika klasik ke dalam gambaran kuantum. Schrodinger berusaha untuk mengganti lompatan kuantum yang terputus-putus (diskrit) antara orbit elektron yang tidak dapat divisualisasikan dengan gambar yang lebih klasik dan menarik secara visual dari transisi yang mulus dan berkelanjutan antara fungsi gelombang stasioner sistem. Atas kontribusi besarnya ini, ia dianugerahi hadiah Nobel untuk fisika pada tahun 1933 – setahun setelah Heisenberg menerima hadiah Nobel.

Schrodinger mulai memenangkan banyak pengikut. Perhatian sekarang beralih ke fungsi gelombang elektron itu sendiri. Apa itu dan bagaimana mereka dimaksudkan untuk ditafsirkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun