Mohon tunggu...
Ahmad RifqiBahri
Ahmad RifqiBahri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Nama saya Ahmad Rifqi Bahri, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melirik Jejak Dunia Jurnalistik

29 Agustus 2021   16:23 Diperbarui: 29 Agustus 2021   16:46 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari maraknya pers yang menjadi pemain baru cenderung mengabaikan kaidah jurnalistik, masih banyak pers yang tetap menjaga kredibilitas dan kualitas berita serta menjadi rujukan masyarakat dalam mencari berita. Pers memiliki tanggungjawab terhadap masyarakat. Tanggung jawab tersebut berupa edukasi politik, ekonomi, budaya serta bertanggung jawab atas literasi yang menyehatkan masyarakat.

Setelah 20 tahun reformasi, pers jauh lebih beragam dan kompetitif. Hal tersebut membuat pers harus memiliki sesuatu yang berbeda. Jika suatu pers sama saja dengan pers yang lain, maka pers tersebut akan dinilai tidak menarik. Begitu pula soal kecepatan. 

Pada  masa sekarang, informasi berkembang dengan sangat cepat. Sehingga harus dipublish juga dengan cepat. Pers yang terlambat mempublikasikan berita dari pada yang lain, juga tidak akan banyak dibaca atau dilihat oleh masyarakat sebagai sumber literasi.

Dimasa serba cepat seperti sekarang ini, membuat jurnalis sebagai pencari berita dan pers atau Lembaga komunikasi massa juga harus bergerak sangat cepat dan menyesuaikan diri dengan perkembangan tekhnologi dan pola kebiasaan masyarakat terutama kaum muda. Misalnya media cetak atau print journalism tidak bisa hanya terpaku pada satu media saja atau cetak saja. 

Karena dalam hal kecepatan, print journalism tidak "worth it" dibandingkan dengan media atau saluran lain. Mereka harus berinvasi kepada online journalism. 

Saat ini, pers yang memuat pemberitaannya melalui media cetak, cenderung mengisi media cetak mereka dengan berita interpetatif, berita opini maupun berita investigasi. Sedangkan untuk berita langsung dan berita yang sangat penting untuk secepatnya diketahui publik, kini pers menggunakan media yang bersifat online.

Masyarakat kini dihadapkan pada maraknya berita hoax. Hal tersebut disebabkan karena seseorang dapat dengan mudah membuat dan menyebarkan suatu berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Pers sebagai Lembaga komunikasi massa memiliki tanggung jawab mengedukasi masyarakat untuk membedakan mana berita yang sesuai fakta dan tidak sesuai fakta. 

Terlebih lagi ditahun politik seperti sekarang ini, dimana produksi hoax tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, pers harus mampu membentengi hal tersebut, supaya masyarakat tidak terpengaruh kepada berita -- berita hoax.

Berkenaan dengan tahun politik seperti saat ini, selain mengedukasi masyarakat tentang berita hoax. Pers maupun jurnalis juga memiliki tanggungjawab untuk tetap memegang pada kode etik jurnalistik, yaitu harus bersikap independent. 

Pers tidak boleh memihak pada suatu golongan tertentu. Mereka harus memposisikan diri sebagai penengah dan pemberi informasi yang berimbang kepada masyarakat mengenai suatu golongan atau tokoh politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun