Mohon tunggu...
Richi Dwi Firmansyah
Richi Dwi Firmansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - santri dan pelajar

Santri I Pelajar I Penulis I Rider I

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemuda dengan Celana Koyak

25 Maret 2019   14:30 Diperbarui: 25 Maret 2019   15:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idzan. Pemuda itu hanya diam terpungkur memeluk kedua pahanya

Yang diam sunyi melintas diseberang jalan

Hanya suara got yang berbincang dengan nya

Pada malam yang melintang bintang bersandar dihadapannya

Idzan. Ia adalah gerombolan pemuda yang berbau angus

Tuhan pun enggan datang mengetuk pintu rumahnya

Tiada siapapun yang mengenalnya. Tuhan yang tak menafkahinya

Hanya desiran angin yang membunyikan klakson didepan rumahnya

Suatu malam ia hanya bisa mendengarkan dengkuran bisingan ayahnya

Idzan. Ia telah kalut oleh waktu

Pada detik jam dinding yang menendangnya sore itu

Ia terpental jauh keluar dari lingkaran waktu & arah yang tak menentu

Suatu saat ketika pemuda itu berpapasan dengan Tuhan di tepi trotoar

Ia mengadu atas celananya yang koyak. Dan Tuhan bertanya "bagaian mana yang koyak?"

Warnanya sudah luntur, dengkulnya koyak, pantannya sobek, tak enak dipakai

Idzan. Ia pergi menyaksikan kakinya berjalan jauh ke ufuk barat

Melukiskan matahari saat senja tiba

Idzan. Pemuda itu hanya diam terpungkur

Melukiskan tangannya, mematok kedua kakinya

Tidak sesekali menemani dengkuran ayah nya disetiap malam

Dwi.Fir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun