Dalam banyak bahasa di dunia, bentuk kata kerja suatu kalimat akan berubah (mengalami konjugasi) sesuai dengan keterangan waktu yang digunakan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah tenses. Namun, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin kata kerja tidak mengalami konjugasi ketika memberikan keterangan waktu.
Bahasa indonesia cenderung mengandalkan konteks sebagai keterangan waktu ("saya pergi ke perpustakaan kemarin", "besok, saya akan pergi ke perpustakaan"). Sementara itu, bahasa Mandarin juga cenderung menggunakan konteks atau dengan disertai dengan partikel le(了) ("我去了图书馆/wo qule tushuguan", "明天,我会去图书馆/mingtian, wo hui qu tushuguan).
Dalam bahasa Jepang, konjugasi keterangan waktu hanya berlaku untuk masa lampau (past) dan tidak berlaku pada masa depan (future). Kata kerja umumnya akan mengambil akhiran -でした (deshita), -かった (katta), -した (shita) ketika ingin memberikan keterangan waktu pada masa lampau.
"Saya tidak paham maksud dari perkataannya (lampau)"/ " 彼女の言ったことを分かりませんでした(kanojo no ittakoto wo wakarimasendeshita)", "Kemarin, sangatlah menyenangkan"/ "昨日、すごく楽しかった (Kinou, sugoku tanoshikatta)", "Selasa kemarin, kami bermain sepak bola"/ "前の火曜日は、サッカーをしました (mae no kayoubi wa, sakka o shimashita).