Mohon tunggu...
Richa Miskiyya
Richa Miskiyya Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Perempuan biasa dengan kehidupan biasa, namun selalu menganggap jika kehidupannya itu luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memutus Mata Rantai Pernikahan Dini untuk Masa Depan Berseri

25 Agustus 2016   21:12 Diperbarui: 9 Februari 2020   18:37 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beragam akibat yang disebabkan karena adanya pernikahan usia dini ini tak bisa disepelekan begitu saja. Oleh karena itu program Generasi Berencana dari BKKBN harus didukung penuh masyarakat sehingga semakin banyak orang yang sadar untuk menikah di usia ideal, dimana kesehatan serta mental sudah memadai.

Selain mental dan emosi yang sudah siap untuk menghadapi tanggung jawab besar ketika sudah berkeluarga, menikah di usia ideal juga memberikan banyak manfaat, selain adanya kesempatan yang lebih besar untuk menggapai impian, juga dapat merencanakan masa depan yang lebih baik dan cemerlang.

Kampanye untuk menikah di usia ideal ini pun jangan hanya di kota-kota besar saja, tetapi harus digaungkan hingga pedesaan, karena penyumbang pernikahan usia dini terbesar ada di wilayah desa yang minim informasi.

Kerjasama antara BKKBN, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan segala lapisan masyarakat untuk memutus mata rantai pernikahan usia dini harus terus dioptimalkan. Termasuk juga pemberian pemahaman bagi seluruh keluarga di Indonesia lewat peran Kepala Desa, RT/RW, juga PKK tentang pentingnya menikah di usia yang ideal.

Keluarga adalah lingkungan terdekat bagi seorang anak, yang mana pola pemikiran anak banyak dipengaruhi oleh keluarga. Sehingga peranan keluarga tentang bagaimana memberikan pengarahan terbaik bagi anak sangatlah penting. Apalagi baru-baru ini Indonesia baru saja memperingati Hari Keluarga Nasional XXIII yang mana bisa dijadikan sebagai momentum pengukuhan pentingnya keikutsertaan keluarga dalam kampanye menikah di usia ideal dengan adanya 4 konsep dasar: Reuniting (Keluarga Berkumpul), Interacting (Keluarga Berinteraksi), Empowering (Keluarga Berdaya), serta Sharing and Caring (Keluarga Berbagi).

Dengan adanya 4 konsep dasar ini diharapkan keluarga bisa menjadi tonggak awal  untuk memutus mata rantai pernikahan dini. Dan yang perlu diingat kembali, pernikahan adalah ikatan seumur hidup, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak ada penyesalan di kemudian hari karena tidak adanya kesiapan. Oleh karena itu, Mari terus kampanyekan pernikahan di usia ideal demi mewujudkan masa depan generasi bangsa yang lebih cemerlang. (*)

Facebook : Richa Miskiyya

Twitter : @richamiskiyya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun