2. Putus Sekolah
Pernikahan usia dini juga menyebabkan seseorang tidak dapat meraih pendidikan yang tinggi. Padahal, pendidikan sangatlah penting untuk masa depan yang lebih baik. Impian akan cita-cita yang awalnya membumbung tinggi, karena adanya pernikahan usia dini terpaksa harus dikubur dalam-dalam.
3. Kesehatan Reproduksi Rendah
Bagi perempuan, pernikahan usia dini sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Ketidaksiapan organ reproduksi yang belum matang untuk hamil dan melahirkan bisa berakibat buruk, tak hanya bagi ibu, namun juga pada bayi yang dilahirkan.
Perempuan yang bereproduksi di usia dini dapat menimbulkan beragam penyakit, bahkan tak jarang menyebabkan kanker. Hal ini juga didukung adanya survei riset kesehatan dasar pada tahun 2013 yang hasilnya adalah bahwa masalah kesehatan reproduksi banyak bermula dari adanya pernikahan usia dini. Padahal perempuan yang berusia di bawah 19 tahun memiliki organ reproduksi yang belum matang sehingga dapat mengganggu kesehatan reproduksi. Â
4. Kematian Ibu dan Anak
Ketidaksiapan organ reproduksi serta minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pun membuat pernikahan di usia dini menjadi pemicu risiko kematian ibu dan anak. Minimnya pengetahuan ibu tentang kehamilan serta kurang siapnya alat reproduksi ibu bisa mengakibatkan pendarahan yang bahkan bisa menyebabkan kematian ibu dan anak.
5. Perceraian
Perceraian tentunya sesuatu hal yang tidak diharapkan dalam sebuah mahligai pernikahan. Namun, saat ini angka perceraian terbilang tinggi, dan salah satu hal yang menjadi faktor pemicunya adalah adanya pernikahan usia dini.
Belum matangnya mental serta tak adanya persiapan yang terencana menjadi penyebab kenapa pernikahan usia dini memiliki risiko tinggi perceraian. Banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh pasangan nikah dini saat menikah, akan tetapi karena emosi yang labil serta tanggung jawab yang minim membuat perceraian seringkali dijadikan jalan penyelesaian.
Peran Keluarga dalam Pernikahan Usia Ideal