Â
SENYUMMU SEHANGAT KOPI PAGI
Â
Sudah lima tahun terakhir ini toko kue di ujung pertigaan jalan selalu ramai dari pengunjung yang setia menjadi pelanggan tetap. Meskipun baru buka pukul 07.00, namun pelanggan sudah menunggu sejak pukul 06.30. Ada yang membeli kue-kue dan membawa ke rumah untuk disantap bersama keluarga sebagai sarapan pagi, ada juga yang langsung menikmatinya pada setiap meja yang sudah tersedia.
Seperti biasanya, setelah menyelesaikan pekerjaan dibagian dapur, Laras akan menuju kamar mandi yang tersedia dalam ruang kerjanya. Kemudian melepaskan rasa penat dan pegal dengan berendam air hangat didalam bathtub.
* * *
 Antrian panjang di depan kasir serta meja-meja yang sudah terisi oleh pengunjung, merupakan sebuah pemandangan rutin setiap pagi memenuhi toko kuenya.
Tatapan Laras tertuju pada salah satu meja. Di sana akan selalu ditemukan sosok misterius sedang melakukan aktifitas dengan lembaran-lembaran kertas dan pensil sambil menikmati sarapan pagi.
Hingga membuat Laras akan selalu menatap pada sosok misterius ketika sudah keluar dari ruang kerjanya serta sudah berpenampilan gadis modis dan tidak terlihat seperti seorang koki.
Tanpa Laras sadari, aktifitasnya menatap sosok misterius, telah membuatnya melupakan sesuatu.
 "Pikir-pikir dulu, aku sih mau saja meneruskan usaha kamu ini. Tapi apa di kota yang baru nanti kamu akan fokus membuka usaha yang sama?" Nasehat Sarah mengingatkan.