Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senopati Noyontoko

29 Oktober 2023   15:09 Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:14 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar (sumber: rekayasa digital)

Tak berselang lama, seorang prajurit berkuda datang mendekati kampung itu. Lalu, meminta untuk menemui Ki Gedhe Noyontoko. Diantar dua orang prajurit, ia segera dipertemukan dengan Ki Gedhe Noyontoko di tendanya.

Di hadapan Ki Gedhe Noyontoko, prajurit telik sandi itu menyampaikan kejadian yang di luar dugaan. "Serdadu Belanda telah membakar dan menghancurkan lumbung padi milik kita, Ki," kata telik sandi.

Laporan itu membuat Ki Gedhe Noyontoko terhenyak. Sejenak ia terdiam.

"Tak satupun lumbung tersisa, Ki."

"Keterlaluan! Ini sungguh tidak berperikemanusiaan. Lumbung itu tidak hanya untuk persediaan pasukan. Tetapi juga untuk kebutuhan warga," lanjut Ki Gedhe Noyontoko.

"Lalu, bagaimana langkah kita, Ki?" tanya salah seorang prajurit Ki Gedhe Noyontoko.

"Kita tidak mungkin melakukan penyerangan di sana. Akan sangat sia-sia. Cepat atau lambat, mereka juga akan menuju ke sini. Aku kira, lebih baik kita kembali ke hutan," kata Ki Gedhe Noyontoko.

Keputusan itu agaknya membuat hati prajurit itu ciut hati. Ia merasa keputusan itu tidak tepat, karena perjalanan yang ditempuh sudah sangat jauh. Akan tetapi, Ki Gedhe Noyontoko punya alasan yang kuat atas keputusan itu.

"Kita ke hutan untuk kembali membangun lumbung di sana. Kita olah lahan pertanian dan perkebunan untuk mencukupi kebutuhan warga."

"Lalu, bagaimana dengan penyerangan ke Batavia itu, Ki?" tanya salah seorang prajurit.

"Bagaimana kita bisa menyerang kalau kita lapar? Dan, apakah kita tega membiarkan rakyat sengsara karena kelaparan?" kata Ki Gedhe Noyontoko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun