Namun, sebelum meruntuhkan bangunan keilmuan barat yang kadung kokoh itu, ada pula upaya yang tak kalah penting untuk dilakukan. Yaitu, menjebol dinding kebekuan ilmu pengetahuan kita yang masih terlampau kebarat-baratan.
Tidak salah memang. Akan tetapi, sikap skeptis sebagian dari kita tentang ilmu timur yang perlu kita benahi. Pandangan skeptis itu bahkan sampai meminggirkan ilmu-ilmu timur dari kamus peradaban.Â
Inilah yang perlu diluruskan. Dan saya pikir, sudah waktunya semua pihak duduk sama rendah, sama-sama memikirkan cara yang tepat untuk menemukan formula keilmuan untuk batik.
Baca juga:
- Batik Pesisir Pekalongan dan Filosofi Wani Ngalah
- Pekalongan Membatik Dunia
- Egalitarianisme dalam Batik Pesisir Pekalongan
- Jejak Masa Lalu Batik Pekalongan yang Samar-samar
- Ilmu Batik Itu Ilmu Rasa
- Menaksir Ruang Lingkup Ilmu Batik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H