Mungkin saja, lembaran rupiah yang akan ia terima sebagai upah tak sebanding dengan usahanya mengantarkan kami sampai tujuan. Sebab, selain mengantarkan, ia juga berkewajiban menjamin keselamatan kami, yang artinya mempertaruhkan keselamatannya sendiri dan mempertaruhkan nasib keluarganya.
Memang, mula-mula saya sempat meragukan kemampuan bapak yang satu ini. Tubuhnya tak lagi tampak segar, sangat mungkin mudah kecapaian. Bahkan, sempat terpikir, ia tidak akan kuat mengayuh becaknya saat melintas jalan menanjak di sekitar palang kereta api.
Tetapi, keraguan saya itu berangsur susut. Saya harus sepenuhnya yakin dan percaya pada bapak penarik becak ini. Apalagi ketika saya mengingat, bahwa ternyata mengayuh becak itu butuh kecakapan. Tidak gampang. Saya belum tentu bisa dan belum tentu lincah.
Dan benar, perjalanan kami lancar. Pak penarik becak mengantarkan kami dengan selamat sampai depan pintu masuk pusat perbelanjaan tujuan kami. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya menerima perlakuan yang sedemikian istimewa dari bapak penarik becak ini.
Segera setelah menyelesaikan urusan pelunasan hak pak penarik becak, kami bergegas memasuki arena pusat perbelanjaan yang cukup ramai itu. Selama beberapa jam kami mendekam di dalamnya.Â
Kedua anak kami asyik bermain. Saya dan istri ikut tenggelam dalam kegembiraan mereka. Sampai-sampai ingatan saya pada pak penarik becak itu tadi terhapus. Mungkin karena merasa telah melunasi haknya.
Sekitar pukul 14.00 kami memutuskan untuk memungkasi kegembiraan itu. Kedua anak kami sudah cukup puas dengan luapan kegembiraannya. Kami pun pulang ke rumah.
Di emper pusat perbelanjaan kami memburu becak. Mendung kian menebal, hujan pun berangsur mengguyur. Di tengah gerimis kami menemukan keberuntungan, becak yang kami buru kami temukan.
Istriku menawar harga. Setelah semua beres, segera becak kami tumpangi. Tentu becak yang berbeda dengan saat kami berangkat tadi.Â
Dan kali ini bapak penarik becak yang kami tumpangi begitu ramah. Dari postur tubuhnya pun jauh lebih gempal dibandingkan dengan yang tadi.