Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gara-gara Kasbon

19 September 2021   21:06 Diperbarui: 19 September 2021   21:10 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan itu pula, Pak Lurah meminta saya membacakan sebuah puisi. Saya tak keberatan. Saya terima dengan senang hati.

Saat jeda tiba, ketika semua tetamu sedang menyantap hidangan yang dipersiapkan istri saya, saya mulai mencari-cari puisi mana yang akan saya bacakan. Menjelang usai waktu jeda, saya pun berdiri dan meminta izin untuk membacakan puisi. Waktu itu, puisi yang saya bacakan berjudul "Kasbon" karya WS. Rendra. Kurang lebih, begini bunyi puisinya:

Kasbon

Selembar kertas yang berisi angka-angka

tapi tidak ada tandatangannya

Itulah kasbon

Selembar kertas yang berisi angka-angka

menempel di dahi

dari wajah yang redup muram

karena jauh dari kenyataan

Itulah kasbon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun