Kalau beberapa waktu lalu, banyak pendaki gunung yang menjelajah gunung-gunung tertinggi di dunia dan menancapkan bendera merah putih di atas puncaknya; bangsa ini juga mampu menduniakan batik, keris, gamelan dan berbagai ragam kekayaan budaya, kini ada pekerjaan lain yang tidak sekadar bersifat simbolistik, yakni menduniakan bahasa Indonesia.Â
Mungkin oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, hal ini hanya sebuah mimpi-mimpi kosong. Tetapi, bukankah segala sesuatu bisa saja berangkat dan diawali dari mimpi?Â
Sebab, jika saat ini bangsa Barat begitu kuat mencengkeramkan cakarnya melalui segala bentuk hasil kebudayaannya ke hampir seluruh bangsa di dunia itu tak lain karena sebuah mimpi besarnya dengan slogan 'Vini, Vidi, Vici' (Datang, Taklukkan, dan Menang)! Pertanyaannya kini, kapan kita akan melepaskan diri dari sikap takluk dan menegakkan badan lalu dengan lantang bersuara "Kitalah PEMENANG SEJATI!"?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H