Pendekatan ibu
Bila ada anak yang sayang dengan ayahnya dan mengagumi sosok sang ayah yang mengakibatkan anaknya merasa cemburu bila ibu dekat dengan ayahnya,hal ini mereupakan fenomena yang wajar namun bila ia masih dalam menyeleseikan tugas perkembangan dalam tahapan anak-anak,disinilah sosok ibu diperlukan seorang ibu harus tanggap terhadap kejadian ini dan memberikan pengertian kepada anaknya sehingga rasa suka yang ada hanya berlangsung pada masa penyelesaian tugas perkembangan pada masa anak-anak saja bukan berlanjut pada tahapan peerkembangan selanjutnya sehingga anggapan bahwa ibunya adalah saingan dari dirinya dan ia harus memiliki ayahnya adalah pemikiran yang salah maka dari itu sosok ibu sangatlah diperlukan disini.
Penanaman nilai keimanan yang baik di dalam diri anak
Anak haruslah ditanamkan nilai-nilai agama yang baik sehingga apapun tindakan yang ia ambil berdasarkan norma agama sehingga memjauhkan fenomena penyimpangan yang ada di dalam masyarakat khususnya terhindarnya dari rasa kagum yang berlebihan kepada sosok ayah yang menjadikan ia berfikir orang yang ia cintai adalah sosok ayahnya bukanlah seorang pria lain di luar sana yang sebaya dengannya.
Jika ibu yang menjadi pelakunya
Ibu yang melakukan penganiayaan seksual cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan mengalami gangguan emosional. Ibu yang melakukan incest terhadap anak laki-lakinya cenderung didorong oleh keinginan adanya figur ‘pria lain’ dalam kehidupannya, karena kehadiran suami secara fisik maupun emosinal dirasakan kurang sehingga ia berharap anak laki-lakinya dapat memenuhi keinginan yang tidak didapatkan dari suaminya. Kasus ini jarang didapati, terutama karena secara naluriah wanita cenderung memiliki sifat mengasuh dan ‘melindungi’ anak.