Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Legitnya Dodol Betawi, Hangatnya Es Bir Pletok, dan Humanisnya Wajah Ondel-Ondel

10 Juli 2023   11:43 Diperbarui: 16 Juli 2023   18:00 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti Buaya yang biasanya untuk pernikahan. Eh, aku mau :) (dok.windhu)

Kuliner Betawi yang beragam cukup menggoda untuk dicicipi. Nama sayurannya unik-unik. Ada Gabus Pucung yang dibuat dari ikan gabus dengan bumbu berupa pucung atau kluwek sehingga kuahnya berwarna pekat seperti rawon.

Sejumlah menu Betawi Setu Babakan (dok.windhu)
Sejumlah menu Betawi Setu Babakan (dok.windhu)

Ada sayur Bebanci, yang kerap disajikan pada acara tradisional seperti khitanan dan pernikahan. Rasa daging dengan olahan santan dan sering disajikan dengan ketupat ini rasanya lezat. Baru sekali saya merasakannya. Enak juga!

Santapan unik lainnya adalah Sayur Besan, yang merupakan menu hantaran saat calon besan hendak melamar calon menantu pada proses adat Betawi. Untuk pernikahan, besan juga membawa roti buaya yang konon merupakan lambang kesetiaan.

Ada juga pindang bandeng yang sering dijadikan menu sarapan ataupun dimasak sore hari. Pada masyarakat Betawi Tugu, Jakarta Utara, makanan ini disebut juga pindang serani. Kemungkinan karena mayoritas penganut agama disana adalah nasrani.

***

Makan sambil memandang Setu Babakan (dok.windhu)
Makan sambil memandang Setu Babakan (dok.windhu)

Siang itu, sambil menatap danau dari sebuah rumah makan yang menyajikan berbagai makanan Betawi seperti laksa, toge goreng, bandeng, dan lainnnya, saya menikmati legitnya Dodol Betawi. Hangatnya kesegaran es bir pletok juga mengalir. Minum es, hangat? Ya, rasa rempah Bir Pletol terasa.

Sebotol sarsaparila sudah saya simpan di tas. Juga Dodol Betawi rasa duren. Saat hendak pulang, mata saya menangkap penjual kue rangi, yang sudah jarang ditemui. Sayang sedang banyak pembelinya. Baiklah, suatu saat ke Perkampungan Betawi Setu Babakan, lagi. Adakah yang mau ikutan?

---Jakarta,dhu8Juli 2033---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun