Kuliner Betawi yang beragam cukup menggoda untuk dicicipi. Nama sayurannya unik-unik. Ada Gabus Pucung yang dibuat dari ikan gabus dengan bumbu berupa pucung atau kluwek sehingga kuahnya berwarna pekat seperti rawon.
Ada sayur Bebanci, yang kerap disajikan pada acara tradisional seperti khitanan dan pernikahan. Rasa daging dengan olahan santan dan sering disajikan dengan ketupat ini rasanya lezat. Baru sekali saya merasakannya. Enak juga!
Santapan unik lainnya adalah Sayur Besan, yang merupakan menu hantaran saat calon besan hendak melamar calon menantu pada proses adat Betawi. Untuk pernikahan, besan juga membawa roti buaya yang konon merupakan lambang kesetiaan.
Ada juga pindang bandeng yang sering dijadikan menu sarapan ataupun dimasak sore hari. Pada masyarakat Betawi Tugu, Jakarta Utara, makanan ini disebut juga pindang serani. Kemungkinan karena mayoritas penganut agama disana adalah nasrani.
***
Siang itu, sambil menatap danau dari sebuah rumah makan yang menyajikan berbagai makanan Betawi seperti laksa, toge goreng, bandeng, dan lainnnya, saya menikmati legitnya Dodol Betawi. Hangatnya kesegaran es bir pletok juga mengalir. Minum es, hangat? Ya, rasa rempah Bir Pletol terasa.
Sebotol sarsaparila sudah saya simpan di tas. Juga Dodol Betawi rasa duren. Saat hendak pulang, mata saya menangkap penjual kue rangi, yang sudah jarang ditemui. Sayang sedang banyak pembelinya. Baiklah, suatu saat ke Perkampungan Betawi Setu Babakan, lagi. Adakah yang mau ikutan?
---Jakarta,dhu8Juli 2033---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H